THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 23 Maret 2011

KONSEP DASAR MANAJEMEN BERBASIS SEKOALAH ( MBS)

Gaffar ( 1989 ) mengemukakan bahwa manajemen pendidikan mengandung arti sebagai suatu proses kerja sama yang sistematik, sistemik, dan komprehensif dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Manajemen pendidikan juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tjuan yang telah ditetapkan,baik tujuan janka pendek, menengah, maupun tujuan jangka panjang.
Tanpa manajemen tidak mungkin tujuan pendidikan dapat diwujutkan secara optimal,efektif,dan efisien. Dalam kerangka inilah tumbuh kesadaran akan pentingnya manajemen berbasis sekolah ( MBS ), yang memberikan kewenangan penuh(otonomi) kepada sekolah dan guru dalam mengatur pendidikan.
Mbs juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan minat peserta didik, guru-guru, serta kebutuhan masyarakat setempat.
Untuk itu perlu dipahami fungsi-fungsi pokok manajemen, yaitu:
(1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengawasan, dan (4)pembinaan. Dalam prakteknya keepat fungsi tersebut merupakan suatu proses yang berkesinambungan.
Keempat fungsi tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut:
(1) Perencanaan: merupakan proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Perencanaan juga merupakan kumpulan kebijakan yang secara sistematik disusun dan dirumuskan berdasarkan data yang dapat dipertanggung jawabkan serta dapat dipergunakan sebagai pedoman kerja.misalnya (visi dan misi,dana dll)
(2) Pelaksanaan: merupakan kegiatan untuk merealisasikan rencana menjadi tindakan nyata dalam rangka mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Rencana yang telah disusun akan memiliki nilai jika dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Dalam pelaksanaan, setiap lembaga pendidikan harus memiliki kekuatan yang mantap dan menyakinkan sebab jika tidak kuat, maka proses pendidikan seperti yang diinginkan sulit terealisasi.
(3) Pengawasan: dapat diartikan sebagai upaya untuk mengamati secara sistematis dan berkesinambungan; merekam, memberi penjelasan, petunjuk,pembinaan dan meluruskan berbagai hal yang kurang tepat serta memperbaiki kesalahan.pengawasan merupakan kunci keberhasilan dalam keseluruhan proses manajemen, perlu dilihat secara koprehensif, tepadu, dan tidak terpbatas pada hal-hal tertentu.
(4) Pembinaan: merupakan rangkaian upaya pengendalian secara profesional semua unsur di lembaga pendidikan,agar berfunsi sebagaimana mestinya sehingga rencana untuk mencapai tujuan dapat terlaksana secara efektif dan efisien.(masyarakat sekolah)
Manajemen pendidikan merupakan alternatif strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Hasil penelitian balitbang diknas menunjukkan bahwa manajemen sekolah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan.
Mbs menuntut perubahan tingkah laku kepala sekolah, guru, dan tenaga administrasi dalam mengoperasikan sekolah.
Untuk memenuhi persyaratan pelksanaa mbs, kepala sekolah, guru dan tenaga adm harus mempunyai dua sifat yaitu profesional dan manajerial mereka harus memiliki pengetahuan yang dalam tentang peserta didik dan prinsip-prinsip pendidikan, sehingga segala keputusan yang diambil didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan pendidikan
Untuk kepentingan tersebut, kepala sekolah harus:
1) Memiliki kemampuan berkolaborasi dengan guru dan masyarakat sekitar sekolah
2) Memiliki pemahaman dan wawasan yang luas tentang teori pendidikan dan pembelajaran
3) Memiliki kemampuan dan keterampilan untuk menganalisis situasi sekarang berdasarkan apa yang seharusnya serta mampu memperkirakan kejadian di masa depan berdsarkan situasi sekarang.
4) Memiliki kemauan dan kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan yang berkaitan dengan efektifitas pendidikan di sekolah.
5) Mampu memanfaatkan berbagai peluang,menjadikan tantangan sebagai peluang, serta mengkonseptualkan arah baru untuk perubahan.
Istilah mbs merupakan terjemahan dari ” school-besed management”.istilah ini pertama sekali muncul di amerika serikat. Mbs merupakan paradikma baru pendidikan,yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah (perlibatan masyarakat ) dalam kerangka kibijakan pendidikan nasional.
Kewenangan yang bertumpu pada sekolah merupakan inti mbs yang dipandang memiliki tingkat efektifitas tinggi seta memberikan beberapa keuntungan berikut:
1) Kebijaksanaan dan kewenangan sekolah membawa pengaruh langsung kepada peserta didik,orang tua dan guru.
2) Bertujuan bagaimana memanfaatkan sumber daya lokal.
3) Efektif dalam melakukan pembinaan peserta didik seperti kehadiran, hasil belajar,tingkat pengulangan,tingkat putus sekolah,moral guru, dan iklim sekolah.
4) Adanya perhatian bersama untuk mengambil keputusan, memberdayakan guru, manajemen sekolah rancang ulang sekolah dan perubahan perencanaan.

Sekolah sebagai lembaga publik perlu terbuka terhadap stakeholdernya(murid, orang tua, masyarakat dll.) Sehingga perlu disampaikan imformasi mengenai perencanaan (rps), pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran (apbs).
Tiap pekerjaan mutlak memerlukan adanya pertanggungjawaban (responsibility dan accountability).sekolah sampai sekarang hanya merasa bertanggung jawab pada pemerintah atau yayasan yang memberi uang tetapi kurang ada yang merasa bertanggung jawab kepada masyarakat.
Pada kenyataannya, sebagian besar pembiayaan pendidikan berasal dari orang tua (dalam hal ini masyarakat) dan sekolah mendidik anak masyarakat.oleh karena itu sekolah harus bertanggung jawab pada masyarakat,bagaimana dia melaksanakan tugasnya, apa yang belum terlaksana, kekurangan dan kelebihannya, serta bagaimana dia mengharapkan bantuan dan dukungan masyarakat untuk mendidik anak secara bersama dan berkesinambungan.
Di negara yang telah maju mbs telah dilaksanakan dengan baik, sekolah bertanggung jawab pada masyarakat. Sungguh pun keuanganya sebagian besar dari pemerintah dan yayasan. Masyarakat melalalui komite sekolah mempunyai kekuatan dan tidak bisa dipandang sebelah mata oleh kepala sekolah.
Saat ini keterbukaan dan akuntabilitas sekolah bisa dilakukan dengan melakukan berbagai pertemuan dan rapat dengan komite sekolah untuk memberitaukan secara terbuka semua persoalan yang dihadapi sekolah, mulai dari masalah guru, dana yang dibutuhkan, dana yang tersedia dsb. Makin ada keterbukaan, akan makin baik terhadap citra sekolah dan kemungkinan sekolah mendapat bantuan lagi dari masyarakat akan lebih besar.
Hakikat mbs adalah
1. Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
2. Pengambilan keputusan bersama
3. Transparansi
4. Akuntabilitas
A.ciri –ciri manajemen yang mengacu pada mbs
1. Visi dan misi dirumuskan bersama oleh kepala sekolah, guru, unsur siswa, alumni dan stakeholder.
2. Ada rips yang mengacu pada visi dan misi yang telah dirumuskan
3. Penyusunan rapbs sesuai dengan rips yang disusun bersama oleh kepala sekolah, guru, komite secara transparan.
4. Akuntabel
5. Terwujudnya otonomi sekolah yang ditandai dengan kemandirian dan dinamika sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
6. Pengambilan keputusan secara partisipatif dan demokratis
7. Terbuka menerima masukan, kritik dan saran dari pihak manapun.
8. Mampu membangun komitmen seluruh warga sekolah untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan
9. Pemberdayaan seluruh potensi warga sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
10. Terciptanya suasana kerja yang kondusif untuk peningkatan kinerja sekolah
11. Mampu memberikan rasa bangga kepada semua pihak
12. Ada transparansi dan akuntabilitas publik dalam melaksanakan seluruh kegiatan

B.pembelajaran yang dikehendaki dalam mbs

1. Mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa
2. Meningkatkan keaktifan siswa dalam menemukan, memecahkan masalah melalui berfikir ilmiah,logis, kritis, dan praktis.
3. Berani mengemukakan pendapat dalam memecahkan masalah pada situasi kelompok
4. tidak merasa tertekan dalam proses pembelajaran sehingga anak merasa senang
5. Menerapkan keterampilan bagi diri sendiri, masyaraka, dan lingkungan.

C. Peran guru

1. Mendorong keaktifan siswa dlm mengemukakan gagasan ,pendapat,dan ide baru di masa mendatang.
2. Mengembangkan kegiatan beragam dngan menggunakan media dan metode yang bervariasi
3. Memberikan motivasi pada siswa untuk meningkatkan prestasi belajar dengan memajangkan portofolio mereka.
4. berusaha mencapai tujuan pembelajaran sesuai target dan waktu yang disediakan.

0 komentar: