Disusun oleh Sriudin
Sejak beberapa waktu terakhir, kita dikenalkan dengan pendekatan “baru” dalam manajemen sekolah yang diacu sebagai manajemen berbasis sekolah (school based management) atau disingkat MBS. Di Amerika Serikat, pendekatan ini sebenarnya telah berkembang cukup lama. Pada 1988 American Association of School Administrators, National Association of Elementary School Principals, and National Association of Secondary School Principals, menerbitkan dokumen berjudul school based management, a strategy for better learning. Munculnya gagasan ini dipicu oleh ketidakpuasan atau kegerahan para pengelola pendidikan pada level operasional atas keterbatasan kewenangan yang mereka miliki untuk dapat mengelola sekolah secara mandiri. Umumnya dipandang bahwa para kepala sekolah merasa tak berdaya karena terperangkap dalam ketergantungan berlebihan terhadap konteks pendidikan. Akibatnya, peran utama mereka sebagai pemimpin pendidikan semakin dikerdilkan dengan rutinitas urusan birokrasi yang menumpulkan kreativitas berinovasi.
Di Indonesia, gagasan penerapan pendekatan ini muncul belakangan sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah sebagai paradigma baru dalam pengoperasian sekolah. Selama ini, sekolah hanyalah kepanjangan tangan birokrasi pemerintah pusat untuk menyelenggarakan urusan politik pendidikan. Para pengelola sekolah sama sekali tidak memiliki banyak kelonggaran untuk mengoperasikan sekolahnya secara mandiri. Semua kebijakan tentang penyelenggaran pendidikan di sekolah umumnya diadakan di tingkat pemerintah pusat atau sebagian di instansi vertikal dan sekolah hanya menerima apa adanya.
Apa saja muatan kurikulum pendidikan di sekolah adalah urusan pusat, kepala sekolah dan guru harus melaksanakannya sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknisnya. Anggaran pendidikan mengalir dari pusat ke daerah menelusuri saluran birokrasi dengan begitu banyak simpul yang masing-masing menginginkan bagian. Tidak heran jika nilai akhir yang diterima di tingkat paling operasional telah menyusut lebih dari separuhnya.
Kita khawatir, jangan-jangan selama ini lebih dari separuh dana pendidikan sebenarnya dipakai untuk hal-hal yang sama sekali tidak atau kurang berurusan dengan proses pembelajaran di level yang paling operasional, sekolah.
MBS adalah upaya serius yang rumit, yang memunculkan berbagai isu kebijakan dan melibatkan banyak lini kewenangan dalam pengambilan keputusan serta tanggung jawab dan akuntabilitas atas konsekuensi keputusan yang diambil. Oleh sebab itu, semua pihak yang terlibat perlu memahami benar pengertian MBS, manfaat, masalah-masalah dalam penerapannya, dan yang terpenting adalah pengaruhnya terhadap prestasi belajar murid.
Manajemen berbasis sekolah dapat bermakna adalah desentralisasi yang sistematis pada otoritas dan tanggung jawab tingkat sekolah untuk membuat keputusan atas masalah signifikan terkait penyelenggaraan sekolah dalam kerangka kerja yang ditetapkan oleh pusat terkait tujuan, kebijakan, kurikulum, standar, dan akuntabilitas. Tampaknya pemerintah dari setiap negara ingin melihat adanya transformasi sekolah. Transformasi diperoleh ketika perubahan yang signifikan, sistematik, dan berlanjut terjadi, mengakibatkan hasil belajar siswa yang meningkat di segala keadaan (setting), dengan demikian memberikan kontribusi pada kesejahteraan ekonomi dan sosial suatu negara. Manajemen berbasis sekolah selalu diusulkan sebagai satu strategi untuk mencapai transformasi sekolah.
Manajemen berbasis sekolah telah dilembagakan di tempat-tempat seperti Inggris, dimana lebih dari 25.000 sekolah telah mempraktikkannya lebih dari satu dekade. Atau seperti Selandia Baru atau Victoria, Australia atau di beberapa sistem sekolah yang besar) di Kanada dan Amerika Serikat, dimana terdapat pengalaman sejenis selama lebih dari satu dekade. Praktik manajemen berbasis sekolah di tempat-tempat ini tampaknya tidak dapat dilacak mundur. Satu indikasi skala dan lingkup minat terhadap manajemen berbasis sekolah diagendakan pada Pertemuan Menteri-menteri Pendidikan dari Negara APEC di Chili pada April 2004. APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) merupakan satu jejaring 21 negara yang mengandung sepertiga dari populasi dunia. Tema dari pertemuan adalah “mutu dalam pendidikan” dan tata kelola merupakan satu dari empat sub tema. Perhatian khusus diarahkan pada desentralisasi. Para menteri sangat menyarankan (endorse) manajemen berbasis sekolah sebagai satu strategi dalam reformasi pendidikan, tatapi juga menyetujui aspek-aspek sentralisasi, seperti kerangka kerja bagi akuntabilitas. Mereka mengakui bahwa pengaturannya akan bervariasi di masing-masing negara, yang merefleksikan keunikan tiap-tiap setting.
Manajemen berbasis sekolah memiliki banyak bayangan makna. Ia telah diimplementasikan dengan cara yang berbeda dan untuk tujuan berbeda dan pada laju yang berbeda di tempat yang berbeda. Bahkan konsep yang lebih mendasar dari “sekolah” dan “manajemen” adalah berbeda, seperti berbedanya budaya dan nilai yang melandasi upaya-upaya pembuat kebijakan dan praktisi. Akan tetapi, alasan yang sama di seluruh tempat dimana manajemen berbasis sekolah diimplementasikan adalah bahwa adanya peningkatan otoritas dan tanggung jawab di tingkat sekolah, tetapi masih dalam kerangka kerja yang ditetapkan di pusat untuk memastikan bahwa satu makna sistem terpelihara. Satu implikasi penting adalah bahwa para pemimpin sekolah harus memiliki kapasitas membuat keputusan terhadap hal-hal signifikan terkait operasi sekolah dan mengakui dan mengambil unsur-unsur yang ditetapkan dalam kerangka kerja pusat yang berlaku di seluruh sekolah.
Sejak awal, pemerintah (pusat dan daerah) haruslah suportif atas gagasan MBS. Mereka harus mempercayai kepala sekolah dan dewan sekolah untuk menentukan cara mencapai sasaran pendidikan di masing-masing sekolah. Penting artinya memiliki kesepakatan tertulis yang memuat secara rinci peran dan tanggung jawab dewan pendidikan daerah, dinas pendidikan daerah, kepala sekolah, dan dewan sekolah. Kesepakatan itu harus dengan jelas menyatakan standar yang akan dipakai sebagai dasar penilaian akuntabilitas sekolah. Setiap sekolah perlu menyusun laporan kinerja tahunan yang mencakup “seberapa baik kinerja sekolah dalam upayanya mencapai tujuan dan sasaran, bagaimana sekolah menggunakan sumber dayanya, dan apa rencana selanjutnya.”
Perlu diadakan pelatihan dalam bidang-bidang seperti dinamika kelompok, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, penanganan konflik, teknik presentasi, manajemen stress, serta komunikasi antarpribadi dalam kelompok. Pelatihan ini ditujukan bagi semua pihak yang terlibat di sekolah dan anggota masyarakat, khususnya pada tahap awal penerapan MBS. Untuk memenuhi tantangan pekerjaan, kepala sekolah kemungkinan besar memerlukan tambahan pelatihan kepemimpinan. Dengan kata lain, penerapan MBS mensyaratkan yang berikut :
1. MBS harus mendapat dukungan staf sekolah.
2. MBS lebih mungkin berhasil jika diterapkan secara bertahap.
3. Staf sekolah dan kantor dinas harus memperoleh pelatihan penerapannya, pada saat yang sama juga harus belajar menyesuaikan diri dengan peran dan saluran komunikasi yang baru.
4. Harus disediakan dukungan anggaran untuk pelatihan dan penyediaan waktu bagi staf untuk bertemu secara teratur.
5. Pemerintah pusat dan daerah harus mendelegasikan wewenang kepada kepala sekolah, dan kepala sekolah selanjutnya berbagi kewenangan ini dengan para guru dan orang tua murid.
Beberapa hambatan yang mungkin dihadapi pihak-pihak berkepentingan dalam penerapan MBS adalah sebagai berikut :
1. Tidak Berminat Untuk Terlibat
Sebagian orang tidak menginginkan kerja tambahan selain pekerjaan yang sekarang mereka lakukan. Mereka tidak berminat untuk ikut serta dalam kegiatan yang menurut mereka hanya menambah beban. Anggota dewan sekolah harus lebih banyak menggunakan waktunya dalam hal-hal yang menyangkut perencanaan dan anggaran. Akibatnya kepala sekolah dan guru tidak memiliki banyak waktu lagi yang tersisa untuk memikirkan aspek-aspek lain dari pekerjaan mereka. Tidak semua guru akan berminat dalam proses penyusunan anggaran atau tidak ingin menyediakan waktunya untuk urusan itu.
2. Tidak Efisien
Pengambilan keputusan yang dilakukan secara partisipatif adakalanya menimbulkan frustrasi dan seringkali lebih lamban dibandingkan dengan cara-cara yang otokratis. Para anggota dewan sekolah harus dapat bekerja sama dan memusatkan perhatian pada tugas, bukan pada hal-hal lain di luar itu.
3. Pikiran Kelompok
Setelah beberapa saat bersama, para anggota dewan sekolah kemungkinan besar akan semakin kohesif. Di satu sisi hal ini berdampak positif karena mereka akan saling mendukung satu sama lain. Di sisi lain, kohesivitas itu menyebabkan anggota terlalu kompromis hanya karena tidak merasa enak berlainan pendapat dengan anggota lainnya. Pada saat inilah dewan sekolah mulai terjangkit “pikiran kelompok.” Ini berbahaya karena keputusan yang diambil kemungkinan besar tidak lagi realistis.
4.
Memerlukan Pelatihan
Pihak-pihak yang berkepentingan kemungkinan besar sama sekali tidak atau belum berpengalaman menerapkan model yang rumit dan partisipatif ini. Mereka kemungkinan besar tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang hakikat MBS sebenarnya dan bagaimana cara kerjanya, pengambilan keputusan, komunikasi, dan sebagainya.
5. Kebingungan Atas Peran dan Tanggung Jawab Baru
Pihak-pihak yang terlibat kemungkinan besar telah sangat terkondisi dengan iklim kerja yang selama ini mereka geluti. Penerapan MBS mengubah peran dan tanggung jawab pihak-pihak yang berkepentingan. Perubahan yang mendadak kemungkinan besar akan menimbulkan kejutan dan kebingungan sehingga mereka ragu untuk memikul tanggung jawab pengambilan keputusan.
6. Kesulitan Koordinasi
Setiap penerapan model yang rumit dan mencakup kegiatan yang beragam mengharuskan adanya koordinasi yang efektif dan efisien. Tanpa itu, kegiatan yang beragam akan berjalan sendiri ke tujuannya masing-masing yang kemungkinan besar sama sekali menjauh dari tujuan sekolah.
Apabila pihak-pihak yang berkepentingan telah dilibatkan sejak awal, mereka dapat memastikan bahwa setiap hambatan telah ditangani sebelum penerapan MBS. Dua unsur penting adalah pelatihan yang cukup tentang MBS dan klarifikasi peran dan tanggung jawab serta hasil yang diharapkan kepada semua pihak yang berkepentingan. Selain itu, semua yang terlibat harus memahami apa saja tanggung jawab pengambilan keputusan yang dapat dibagi, oleh siapa, dan pada level mana dalam organisasi.
Anggota masyarakat sekolah harus menyadari bahwa adakalanya harapan yang dibebankan kepada sekolah terlalu tinggi. Pengalaman penerapannya di tempat lain menunjukkan bahwa daerah yang paling berhasil menerapkan MBS telah memfokuskan harapan mereka pada dua maslahat: meningkatkan keterlibatan dalam pengambilan keputusan dan menghasilkan keputusan lebih baik.
C. Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Penerapan MBS
Konsep MBS merupakan kebijakan baru yang sejalan dengan paradigma desentraliasi dalam pemerintahan. Strategi apa yang diharapkan agar penerapan MBS dapat benar-benar meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu strategi adalah menciptakan prakondisi yang kondusif untuk dapat menerapkan MBS, yakni :
1.
Peningkatan kapasitas dan komitmen seluruh warga sekolah, termasuk masyarakat dan orangtua siswa. Upaya untuk memperkuat peran kepala sekolah harus menjadi kebijakan yang mengiringi penerapan kebijakan MBS. ”An essential point is that schools and teachers will need capacity building if school-based management is to work”. Demikian De grouwe menegaskan.
2. Membangun budaya sekolah (school culture) yang demokratis, transparan, dan akuntabel. Termasuk membiasakan sekolah untuk membuat laporan pertanggungjawaban kepada masyarakat. Model memajangkan RAPBS di papan pengumuman sekolah yang dilakukan oleh Managing Basic Education (MBE) merupakan tahap awal yang sangat positif. Juga membuat laporan secara insidental berupa booklet, leaflet, atau poster tentang rencana kegiatan sekolah. Alangkah serasinya jika kepala sekolah dan ketua Komite Sekolah dapat tampil bersama dalam media tersebut.
3. Pemerintah pusat lebih memainkan peran monitoring dan evaluasi. Dengan kata lain, pemerintah pusat dan pemerintah daerah perlu melakukan kegiatan bersama dalam rangka monitoring dan evaluasi pelaksanaan MBS di sekolah, termasuk pelaksanaan block grant yang diterima sekolah.
4. Mengembangkan model program pemberdayaan sekolah. Bukan hanya sekedar melakukan pelatihan MBS, yang lebih banyak dipenuhi dengan pemberian informasi kepada sekolah. Model pemberdayaan sekolah berupa pendampingan atau fasilitasi dinilai lebih memberikan hasil yang lebih nyata dibandingkan dengan pola-pola lama berupa penataran MBS.
Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif dalam MBS dapat dilihat berdasarkan kriteria berikut:
1. Mampu memberdayakan guru-guru untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, lancar, dan produktif.
2. Dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
3. Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sehingga dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah dan pendidikan.
4. Berhasil menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan tingkat kedewasaan guru dan pegawai lain disekolah.
5. Bekerja dengan tim manajemen
Rabu, 13 April 2011
Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Diposting oleh Gieone di 4/13/2011 02:34:00 PM 0 komentar
Sabtu, 02 April 2011
Manfaat Sering Berciuman
Berciuman tentu menyenangkan. Saat itulah kita merasa begitu menyatu dengan pasangan, mampu merasakan debar jantung dan hembusan nafasnya. Bersatunya bibir dan lidah yang kita anggap terjadi begitu saja ketika kita merindukan si dia, ternyata memiliki banyak makna. Anda ingin tahu manfaat baiknya untuk tubuh Anda?
1. Berciuman bisa mendorong imunitas.
Sebuah studi yang dilaporkan di jurnal Medical Hypotheses mengatakan bahwa berciuman mampu meningkatkan imunitas wanita dari Cytomegalovirus. Cytomegalovirus (merupakan bagian dari TORCH), ditularkan melalui kontak mulut ke mulut, dapat menyebabkan kebutaan pada bayi dan cacat lahir lainnya jika sang ibu tertular saat hamil. Namun virus ini tidak berbahaya untuk orang dewasa. Berciuman sudah lama diperkirakan dapat meneruskan virus tersebut, dan menguatkan daya tahan tubuh.
2. Berciuman membantu Anda memilih pria terbaik.
Bagaimana mungkin? Anthropolog Helen Fisher menggambarkan ciuman sebagai "alat penilai pria". Kebanyakan lapisan luar otak mampu menangkap sensasi dari sekitar bibir, pipi, lidah, dan hidung. Sebanyak 5 dari 12 saraf tengkorak kepala mengambil data dari sekitar mulut, untuk merasakan perasaan paling sensitif, entah itu dengan cara mengecap, mencium, dan menyentuh. Ketika Anda mencium seseorang, bukankah Anda dapat melihat, merasakan, dan mendengarkan perasaannya? Jadi, berciuman bukanlah sekadar ciuman. Berciuman, menurut Fisher, merupakan suatu "iklan" yang mendalam mengenai siapa Anda, apa yang Anda inginkan, dan apa yang dapat Anda berikan.
3. Berciuman membuat otot-otot wajah tetap kuat.
Saat mempertimbangkan kebugaran tubuh, perut yang rata dan kencang serta pinggul yang bebas selulit selalu menjadi perhatian utama. Namun jangan remehkan latihan yang didapatkan mulut melalui sesi berciuman. Para peneliti mengatakan bahwa kita menggunakan 30 otot saat berciuman, dan hal ini membuat pipi tetap kencang.
4. Berciuman dapat membuat Anda rileks secara alami.
Laporan ilmiah mengatakan bahwa berciuman meningkatkan kadar oksitosin, hormon yang menenangkan tubuh, dan juga meningkatkan endorphin, hormon yang memberikan rasa senang. Saling bertukar liur juga dilaporkan mampu meningkatkan dopamin, hormon yang memberikan perasaan romantis.
5. Yang terakhir, Anda tentu tak akan lupa.
Berciuman dapat membakar kalori. Hasil penelitian yang dilaporkan memang berbeda-beda, namun jumlah kalori yang dibakar per menit antara 2 - 6 kalori. Jika dibandingkan sesi jogging di treadmill atau sekitar kompleks. Bayangkan bila Anda melakukan sesi bercinta sambil terus berciuman. Anda mungkin akan membakar setengah genggam cokelat yang Anda nikmati sebelumnya.
Diposting oleh Gieone di 4/02/2011 07:24:00 AM 0 komentar
10 Trik Membuat Cewek "Tergila-gila" sama cowok
Cowok memang ditakdirkan lebih agresif ketimbang cewek. Itulah kenapa akhirnya cowok menjadi pihak yang lebih banyak mengejar daripada dikejar-kejar. Tapi kini, tidak sedikit cewek yang “tergila-gila” kepada cowok dan berusaha mengejarnya. Ini jelas terlihat, bukan hanya di cerita film-film, sinetron atau novel. Tapi juga di kehidupan nyata. Bagaimana agar hal itu terjadi pada diri Anda?
Berikut ini, ada 10 Trik yang diyakini ampuh membuat para cewek “tergila-gila” sama cowok yang didasarkan dari berbagai sumber:
* Jujur dan gentle
Sebenarnya, bukan perkara sulit membuat dia ‘mendatangi’ kamu. Tentu saja asal tahu caranya. Jadi, begitu kamu merasa bertemu dengan seorang cewek yang seseuai dengan apa yang diidam-idamkan, maka tunjukan bahwa kamu adalah pria jujur, sopan, sekaligus charming. Tunjukkan juga kalau kamu tuh sangat antusias untuk mendengarkan ceritanya. Kalau kamu bisa terlihat seperti itu, bisa dipastikan cewek-cewek bakal kepingin nempel terus.
* Jangan terlalu banyak menilai
Ini nih kebiasaan yang sering dilakukan banyak cowok (cewek juga sih). Padahal semua orang tahu, tidak ada sesuatu yang sempurna atau bobody’s perfect. Yah, kalau dinilai-nilai terus, cewek juga bakal sebal. Apalagi kalau dibanding-bandingkan dengan cewek lain, bisa-bisa dia malah menjauhi kamu.
* Jangan mengikat
Kamu boleh saja menyukainya, sekaligus berharap dia akan menyukai kamu tentunya. Tapi bukan lantas kamu harus mengekang atau mengikatnya. Beri dia ruang gerak. Maksudnya jangan keseringan menyorongkan diri di sekitar dia. Biarkan dia menebak-nebak, dimana kamu berada, sedang melakukan apa dan sama siapa. Asal tahu saja, ketidakhadiran kamu itu, justru bisa menumbuhkan kerinduan dalam dirinya.
* Willing
Saat dia bercerita sesuatu, tunjukkan kesan bahwa kamu tertarik dan antusias mendengarkan ceritanya. Tunjukkan pula bahwa kamu bersedia mendengarkan keluhan dan curahan hatinya. Entah cerita biasa atau masalah keluarga, pekerjaan, hobi, sampai mimpi-mimpinya. Jangan lupa untuk menanggapi cerita-ceritanya dengan pendapat-pendapat yang brilian, tanpa terkesan menggurui.
* Banyak Senyum
Sudah jadi rahasia umum kalau senyuman itu merupakan salah satu senjata ampuh untuk TP(Tebar pesona). Kata para ahli, tersenyum itu merupakan refleksi diri seseorang yang punya pemikiran positif. Nah, kalau kamu memang gemar tersenyum, maka tularkan kebiasaan tersebut ke cewek yang ditaksir. Caranya? Bikin dong dia tersenyum lewat joke-joke yang kamu lontarkan. Tapi ingat, don’t be selfish, dong. Jangan cuma dia yang kamu bikin tersenyum, tapi akan lebih baik jika kamu bisa membuat teman-temannya bahkan juga keluarganya bila perlu untuk tersenyum juga. Percaya deh, si dia pasti makin terpesona dengan anda. Apalagi survei membuktikan kalau 9 dari 10 wanita lebih suka cewek yang punya selera humor tinggi.
* Jadi yang terbaik
Menjadi yang terbaik, bukan lantas kamu melakukan segala hal yang sebenarnya tidak mampu dilakoni. Jangan memaksakan diri, be the best you can be saja. Nggak susah kok. Kamu pasti tahu dong apa yang digemari para cewek? Dengan tampil bersih, harum, nafas segar, dan nggak terlalu berantakan, cewek pasti banyak yang melirik.
* Jangan mengejar duluan
Cobalah untuk menahan keinginan melancarkan aksi terlebih dahulu, seperti meneleponnya terus-menerus -selusin kali- dalam sehari, mengiriminya SMS atau e-mail yang isinya penuh dengan bullshit. Sebaliknya, gimana caranya agar kamu jarang menelepon atau SMS, tapi dia tetap terpesona.
* Jual mahal sedikit
Yang ini nih merupakan lanjutan atau pun bentuk lain dari nasihat yang melarang cowok untuk mengejar cewek duluan. Meskipun mungkin si cewek tahu kalau Anda sebetulnya ngebet sama dia, coba deh keukeuh untuk tidak melayani apa maunya. Pura-pura cuek kalau kamu sedang di dekatnya.
* Biarkan dia menebak-nebak
Perlu diketahui bahwa, mahluk yang namanya cewek itu gemar akan sesuatu yang bersifat misterius, lho. Itulah kenapa banyak cewek yang menjadi pengarang cerita-cerita berbumbu petualangan dan misteri, seperti Agatha Christie atau Enid Blyton. Bikin dia seperti itu. Caranya? Jangan sering-sering nongol atau nelpon. Jangan langsung membuka diri. Beri dia sedikit-sedikit saja tentang siapa sebenarnya kamu. Soalnya, kalau langsung membuka diri bisa-bisa dia akan bosan dan bilang “sudah nggak ada tantangan lagi”. Makanya biarkan rasa ingin tahunya tentang diri kamu terus tumbuh dan berkembang. Dengan begitu, dia pun akan selalu berharap untuk mengenal kamu lagi dan lagi.
* Jangan Terlalu Sok akrab
Tidak sedikit cowok yang bertanya-tanya, kenapa para cewek lebih memilih menjadi sahabat ketimbang menjadi kekasih. Salah satu jawabannya adalah, dia mungkin merasa hubungan dengan kamu sudah kelewat dekat, sehingga lebih enak untuk dijadikan teman. Nah, bila kamu benar-benar suka sama cewek, sebaiknya jangan dulu sok akrab
Diposting oleh Gieone di 4/02/2011 07:20:00 AM 0 komentar
Label: cinta
Tawa Bisa Bikin Jatuh Cinta
Cara Anda tertawa, bisa membuat orang lain suka dan timbul rasa cinta. Oleh sebab itu, pandai-pandailah mengatur tawa.
Begitu kata dan saran pakar relationship. Katanya, bila Anda sedang berusaha menarik perhatian lawan jenis, cobalah tertawa. Sebab, tertawa ternyata memainkan peranan penting dalam suatu hubungan.
Jo-Anne Bachorowski, asisten profesor psikologi, Maria Smoski, dan Michael J. Owren, profesor dari Universitas Cornell, menemukan bahwa manusia memiliki suara tawa yang bervariasi.
Tak hanya itu, studi yang dilakukan terhadap 120 mahasiswa Universitas Vanderbilt, diketahui, ternyata suara tawa bisa menarik perhatian orang. Bila kita bisa mengolahnya, tawa dapat menimbulkan rasa cinta.
“Tentunya, suara tawa tergantung pada jenis kelamin. Tapi daya tariknya sangat ditentukan situasi dan kondisi orang itu dan lingkungan sekitar –termasuk siapa yang diajak tertawa,” jelas Bachorowski.
“Kami melihat, tertawa sangat efektif –seperti halnya tatapan mata. Dan nyatanya, tanpa disadari, banyak orang yang menggunakan trik tertawa untuk menunjukkan kondisi emosional dan cara merespons sesuatu,” imbuhnya.
Bikin orang jadi naksir
Sebenarnya, tawa lebih dari sekedar bumbu pembicaraan. Kita bisa memanfaatkan tawa untuk mengontrol keadaan emosi seseorang –dan diri sendiri, tentunya. Dan nyatanya, banyak orang tertarik pada si murah senyum.
“Bila orang sudah tertarik akan kemurahan senyum Anda, maka Anda bisa membuatnya lebih tertarik –atau dibikin biasa-biasa saja, dengan mengatur nada dan intonasi tawa.”
Konon, bila Anda wanita, maka cara terbaik untuk mengoyak pertahanan pria adalah dengan tertawa pada nada agak tinggi disertai gerakan tangan di sekitar dada.
Sebaliknya untuk pria. Konon, wanita lebih tertarik pada pria yang pandai menekan suara tawanya hingga terdengar lebih rendah. Dengan terdengar lebih ‘beradab’, pria bisa meredam pikiran negatif wanita terhadapnya.
Diposting oleh Gieone di 4/02/2011 07:18:00 AM 0 komentar
Label: cinta
Bila Kawan Menjadi Kekasih
Kawan yang selama ini kamu kenali sudah bertahun-tahun lamanya, tiba-tiba membuatkan hati anda berdebar-debar dan jatuh cinta. Adakah hubungan ini akan berjalan dengan lancar?
JIKA dahulu, kamu menganggap dirinya seorang sahabat sejati, sanggup berkongsi suka dan duka serta menjadi teman yang paling setia mendengar masalah anda, kini lain pula situasinya.
Apa yang berlaku kini ialah situasi yang dilalui kamu berdua tiba-tiba menjadi suatu kejutan besar bak dentuman gunung berapi yang memuntahkan laharnya. Kawan yang selama ini dimahkotakan sebagai teman biasa kini bertukar menjadi kekasih istimewa kamu.
Persoalannya, adakah hubungan kamu akan berjalan dengan lancar sekiranya bercinta dengan sahabat sendiri? Adakah dia juga merasakan hal yang sama seperti kamu? Dan adakah kamu harus menyatakan perasaan itu terhadapnya?
Begitulah yang akan berlaku sekiranya hati seorang sahabat seperti kamu mengalami perubahan cinta yang drastik setelah sekian lama berkawan biasa dengannya.
Apabila kamu dilamun cinta dengan teman biasa, perlu diteliti semua aspek peribadinya, sebelum sesuatu hubungan itu menjadi bertambah intim. Takut nanti, ‘yang dikejar tak dapat, yang dikendong berciciran’.
Kata orang, bercinta dengan sahabat sendiri akan mencetuskan kekangan dalam sesebuah perhubungan. Sekiranya kamu khuatir persahabatan itu akan berakhir dengan saling benci-membenci, kamu harus mempertimbangkan aspek pro dan kontranya.
Pro
*Kamu harus menyukai seluruh peribadinya. Kamu juga perlu tahu bagaimana perubahan hatinya, apakah yang membuatkan dia bahagia sekiranya menjalin hubungan cinta dengan kamu dan apakah perkara yang perlu dihindari.
*Kamu sanggup melewati suka dan duka bersama, tidak kira apa juga rintangan yang dihadapi berbanding sewaktu menjalinkan hubungan persahabatan dahulu.
*Kamu mengenali ibu bapanya dan diterima baik oleh mereka. Yang pasti, kamu seharusnya mempunyai nilai-nilai positif yang membawa ke arah kebahagiaan kedua-dua belah pihak.
Kontra
*Memandangkan kamu berdua sudah mengenali perilaku masing-masing, maka tiada lagi hal-hal yang boleh membuatkan kamu perlu bertanya atau mencipta keterujaan. Ia mungkin menimbulkan rasa bosan jika anda masih mahu melakukannya.
*Anda meminati karakternya ketika bergelar sahabat. Tetapi tidak mustahil karakter itu boleh berubah setelah hubungan yang dibina bertukar menjadi kekasih.
*Malah sikap seperti cemburu dan syak wasangka yang melampau mungkin antara sikap yang tidak pernah anda sangka muncul pada si dia yang dahulunya hanya seorang teman biasa.
*Sebagai sahabat, hubungan kamu berdua dilihat bertambah baik, tetapi ia berubah setelah menjadi teman istimewa. Kamu akan kehilangan orang yang selalu menjadi pendengar yang baik. Dan siapa yang akan menjadi pendengar setia apabila dia yang menjadi topik pembicaraan kamu?
Risiko bercinta dengan sahabat?
Daripada segi pro dan kontra yang telah disenaraikan, aspek kontra lebih berkemungkinan membawa kamu ke arah kehancuran sebuah persahabatan yang begitu indah.
Kamu merasakan telah mengenali hatinya dengan baik sebagai sahabat, tetapi sebagai kekasih segalanya akan berubah.
Sementara aspek lain pula, terdapat risiko yang harus kamu hadapi apabila berterus-terang mengenai perasaan. Jangan meluahkan perasaan ini kerana ia akan muncul sekiranya kamu cuba menahan dan menyembunyikannya.
Duduk dengan tenang, pertimbangkan aspek pro dan kontranya. Jangan lupa, risiko yang mungkin terjadi. Ingat, kamu tidak akan mengetahui sejauh manakah perasaannya terhadap kamu sekiranya kamu takut untuk cuba bertanya sendiri.
Apabila kamu berdua berjaya mengungkap perasaan cinta itu, mungkin pada awalnya ia akan menimbulkan sedikit kejanggalan, tetapi kesudahannya, ia akan berakhir dengan kegembiraan. Selamat mencuba.
Diposting oleh Gieone di 4/02/2011 07:16:00 AM 0 komentar
Label: cinta
Rahasia Wanita
Memang tidak ada yang mengetahui apa isi hati setiap wanita. Apalagi isi hati kaum perempuan terkadang sulit untuk diterka. Terkadang ingin A tapi besoknya bisa berubah jadi B. Bagaimana dengan rahasia-rahasia wanita yang ada dalam hati, berikut rahasianya :
1. Bila seorang wanita mengatakan dia sedang bersedih,tetapi dia tidak meneteskan airmata,itu berarti dia sedang menangis di dalam hatinya.
2. Bila dia tidak menghiraukan kamu setelah kamu menyakiti hatinya,lebih baik kamu beri dia waktu untuk menenangkan hatinya sebelum kamu menegur dengan ucapan maaf.
3. Wanita sulit untuk mencari sesuatu yang dia benci tentang orang yang paling dia sayang (karena itu banyak wanita yang patah hati bila hubungannya putus di tengah jalan).
4. Jika sorang wanita jatuh cinta dengan seorang lelaki,lelaki itu akan sentiasa ada di pikirannya walaupun ketika dia sedang dengan lelaki lain.
5. Bila lelaki yang dia cintai merenung tajam ke dalam matanya,dia akan cair seperti coklat!!
6. Wanita memang menyukai pujian tetapi selalu tidak tahu cara menerima pujian.
7. Jika kamu tidak suka dengan gadis yang menyukai kamu setengah mati,tolak cintanya dengan lembut,jangan kasar karena ada satu semangat dalam diri wanita yang kamu tak akan tahu bila dia telah membuat keputusan,dia akan melakukan apa saja.
8. Jika seorang gadis sedang menjauhkan diri darimu setelah kamu tolak cintanya,biarkan dia untuk seketika.Jika kamu masih ingin menganggap dia seorang kawan,cobalah tegur dia perlahan-lahan.
9. Wanita suka meluahkan apa yang mereka rasa.Musik,puisi,lukisan dan tulisan adalah cara termudah mereka meluahkan isi hati mereka.
10.Jangan sesekali beritahu kepada perempuan tentang apa yang membuat mereka langsung merasa tak berguna.
11.Bersikap terlalu serius bisa mematikan mood wanita.
12.Bila pertama kali lelaki yang dicintainya sedang diam memberikan respon positif,misalnya menghubunginya melalui telepon,si gadis akan bersikap acuh tak acuh seolah-olah tidak berminat,tetapi sebenarnya dia akan berteriak senang dan tak sampai sepuluh minit,semua teman-temannya akan tahu berita tersebut.
13.Sebuah senyuman memberi seribu arti bagi wanita.Jadi jangan senyum sembarangan kepada wanita.
14.Jika kamu menyukai sorang wanita, mulailah dengan persahabatan.Kemudian biarkan dia mengenalmu lebih dalam.
15.Jika sorang wanita memberi seribu satu alasan setiap kali kamu ajak keluar,tinggalkan dia karena dia memang tak berminat denganmu.
16.Tetapi jika dalam waktu yang sama dia menghubungimu atau menunggu panggilan darimu,teruskan usahamu untuk memikatnya.
17.Jangan sesekali menebak apa yang dirasakannya.Tanya dia sendiri!!
18.Setelah sorang gadis jatuh cinta,dia akan sering bertanya-tanya mengapa aku tak bertemu lelaki ini lebih awal.
19.Kalau kamu masih mencari-cari cara yang paling romantis untuk memikat hati sorang gadis,bacalah buku-buku cinta.
20.Bila setiap kali melihat foto bersama,yang pertama dicari oleh wanita ialah siapa yang berdiri di sebelah buah hatinya,kemudian barulah dirinya sendiri.
21.Mantan pacarnya akan selalu ada di pikirannya tetapi lelaki yang dicintainya sekarang akan berada di tempat teristimewa di hatinya!!
22.Satu ucapan ‘Hi’ saja sudah cukup menceriakan harinya.
23.Teman baiknya saja yang tahu apa yang sedang dia rasa dan lalui.
24.Wanita paling benci lelaki yang berbaik-baik dengan mereka semata-mata untuk menggaet kawan mereka yang paling cantik.
25.Cinta berarti kesetiaan, jujur dan kebahagiaan tanpa syarat.
26.Semua wanita menginginkan seorang lelaki yang dicintainya dengan sepenuh hati..
27.Senjata wanita adalah airmata!!
28.Wanita suka jika sesekali orang yang disayanginya memberi surprise buatnya (hadiah, bunga atau sekadar kata-kata romantis).Mereka akan terharu dan merasakan bahwa dirinya dicintai setulus hati.Dengan ini dia tak akan ragu-ragu terhadapmu.
29.Wanita mudah jatuh hati pada lelaki yang perhatian padanya dan baik terhadapnya.So,kalau mau memikat wanita pandai-pandailah..
30. Sebenarnya mudah mengambil hati wanita kerena apa yang dia mau hanyalah perasaan dicintai dan disayangi sepenuh jiwa.
begitulah wanita..
Diposting oleh Gieone di 4/02/2011 07:15:00 AM 0 komentar
Label: cinta
Tanda Kekasih Berubah
PERNAHKAH terfikir orang yang kita sayangi mula berubah hati? Jika sebelum ini dia kerap menghubungi bahkan sentiasa punya masa dan bersedia membantu, kini segalanya sudah berubah.
Ramai yang sering mengandaikan kekasih yang dicintai tidak akan berlaku curang. Namun, tahukah bahawa sudah lumrah alam manusia menyukai dan lebih tertarik kepada sesuatu yang lebih baik daripada yang sedia ada?
Lantas, insan paling rapat dengan diri pun tidak boleh dipercayai kesetiaannya 100 peratus. Kita mungkin mencintainya sepenuh hati tetapi adakah si dia juga begitu atau hanya berpura-pura?
Berikut keadaan yang mungkin boleh dijadikan panduan untuk mengesan si dia mula ‘memasang’ yang lain atau petanda awal mengesan kecurangan pasangan:
# Asyik resah melihat jam tangan apabila bersama anda.
Lazimnya anda dan si dia menghabiskan waktu yang lama bersama. Tetapi sejak kebelakangan ini, si dia asyik resah apabila bersama anda dan sesekali menjeling jam tangan seolah-olah ada hal lain yang lebih penting.Si dia juga sering mengejar masa sehingga anda sanggup ditinggalkan berseorangan kerana kononnya ‘ada masalah sedikit’.
Jika situasi ini sering berlaku, anda patut berhati-hati kerana mungkin si dia berjumpa dengan kekasih lain dan anda hanya dijadikan ‘kekasih gelap’ atau sekadar di pinggiran.
# Tiba-tiba saja mengadu sakit ketika bertemu janji dengan anda.
Asyik bertemu janji dan berseronok, tiba-tiba saja si dia mengadu sakit dan ingin pulang awal ke rumah.Ada-ada saja sakitnya, sakit perut, pening, lenguh kaki atau rasa hendak demam serta pelbagai alasan sakit sedangkan sebelum ini anda melihat dia sihat dan tidak menunjukkan sebarang tanda untuk jatuh sakit.Apabila anda menawarkan diri untuk menghantarnya ke klinik atau pulang ke rumah, dia menolak bersungguh-sungguh dan ingin pulang sendirian.Kemungkinan dia tidak sakit tetapi mencari alasan untuk melarikan diri daripada anda.
# Kerap menolak pelawaan anda untuk keluar bersama.
Jika dulu, si dia ceria apabila anda mengajaknya keluar sama ada menonton wayang, makan atau sekadar bersiar-siar, tetapi kini dia sering menolak dengan 1,000 alasan.Jika si dia keluar pun setelah puas dipujuk dan dirayu. Situasi ini mungkin disebabkan si dia sudah bosan dengan anda dan ingin meninggalkan anda.
# Menjadi panas baran dan sering mencari kesilapan anda Si dia berubah sikap daripada seorang penyayang menjadi pemarah. Kesilapan anda yang paling kecil pun seolah-olah besar baginya dan anda sering dimarahi walaupun di depan orang ramai.Walaupun anda cuba sedaya-upaya mengelak melakukan kesilapan, si dia tetap cuba mencari kesilapan anda. Paling teruk jika si dia sudah tidak segan-silu menengking atau memaki hamun anda disebabkan perkara kecil ataupun kesilapan yang tidak disengajakan.Jika situasi ini berlaku, lebih baik anda meninggalkannya kerana sudah jelas dia sudah tidak lagi menghargai anda sebagai kekasihnya.Mungkin si dia sedang mencari jalan untuk mewujudkan kebencian anda terhadapnya dan berharap anda akan meninggalkannya. Tidak guna merayu lagi kerana layanan buruknya hanya menyebabkan anda menderita.
# Sudah tabiat pasangan bercinta, suka membelek-belek telefon bimbit pasangannya tetapi si dia tidak membenarkan anda memegang apatah lagi membelek telefonnya.
Jika si dia jujur dan ikhlas dengan anda, sudah pasti dia membenarkan anda melihat kandungan memori telefon bimbitnya sama ada sistem pesanan ringkas, nama pemanggil mahupun simpanan nombor telefonnya.Dia tidak akan berasa takut atau bimbang kerana kejujurannya pada anda. Namun, sekiranya dia berkeras tidak mahu anda membelek telefon bimbitnya, anda patut berasa curiga.Pada awal percintaan, si dia asyik menelefon anda sehingga berkali-kali dalam satu hari. Sentiasa mengambil berat dan menelefon walau untuk bertanya sudah makan atau belum.Jika suatu hari tidak mendengar suara anda, pasti si dia resah. Tetapi sekarang dia tidak lagi rajin menelefon dan ada kalanya tidak menelefon anda langsung.Anda pula yang terpaksa menelefonnya dan kelihatan terdesak! Apabila ditanya ada saja alasannya dan paling popular ialah sibuk.
# Tidak lagi rajin menelefon anda
Situasi ini menunjukkan dia tidak lagi berminat dengan anda dan mungkin hanya akan kembali menelefon anda apabila ada kepentingan lain.
Diposting oleh Gieone di 4/02/2011 07:13:00 AM 0 komentar
30 Tanda Jatuh Cinta
Rasa jatuh cinta sukar digambarkan mahu pun diucapkan dengan kata-kata. Siapa yang jatuh cinta akan sentiasa diusik perasaan. Semua menjadi indah dan membahagiakan. Namun mengalami cinta umpama bermain api. Jika tahu mengendalikannya, selamat diri. Jika tidak, terbakar hangus dan merana diri. Remaja dan belia bahkan yang sudah berumahtangga pun akan mengalami cinta. Semuanya kerana cinta tidak mengenal usia dan latar belakang. Cinta boleh terjadi bila-bila masa. Jadi bagaimana mengenali bila dan bagaimana seseorang itu dihinggapi rasa cinta? Cuba semak 30 tanda jatuh cinta di bawah ini supaya dapat melengkapi diri sebelum menghadapi atau menangkisnya. Terpulang sama ada mahu teruskan pemburuan cinta, mengalami percintaan atau menghindari cinta. Asalkan anda bahagia.
1. Sukar melelapkan mata
Biasanya anda jarang mengalami masalah untuk tidur. Kali ini, sejak bertemu dan berkenalan dengannya ingatan anda kepada si dia kian menebal hingga mengganggu tidur anda.
2. Perasaan sentiasa berdebar
Perasaan anda sentiasa berdebar-debar jika bertembung dengan si dia di jalan. Malah anda jadi kelam kabut dan menggeabah apabila dia menghampiri anda.
3. Suka ambil tahu
Anda semakin berminat untuk ambil tahu tentang latar belakang dan perkembangan si dia. Anda tekun mendengar cerita mengenai si dia dan sering bertanya tentang si dia dari kawan-kawannya.
4. Resah gelisah
Hati anda merasa resah dan gelisah bila si dia tidak kelihatan. Anda tercari-cari kalau-kalau terlihat kelibat bayangnya.
5. Dihinggapi cemburu
Anda mula merasa cemburu bila si dia berbual dan melayan kehadiran orang lain sekalipun kawan-kawanya. Ikutkan hati anda, biarlah dia berbual dan melayan anda seorang. Sikap anda itu ketara kelihatan sehingga disedari kawan-kawan anda sendiri.
6. Hobi baru, termenung
Bila tidak melakukan sesuatu, anda segera termenung. Fikiran anda jauh melayang dan pancaindera anda tertutup untuk menyedari hal-hal yang berlaku di sekeliling anda. Di mata anda terbayang-bayang wajah si dia dan anda berada di sampingnya.
7. Dating
Ada sahaja alasan anda ajukan kepadanya untuk berjumpa. Kemudian secara terang, anda tawarkan keluar bersama. Kesempatan yang terluang atau di hari cuti pasti anda habiskan untuk dating. Kadang-kadang anda buat temujanji lagi di waktu malam sekalipun baru petang tadi anda berdua sudah berjalan-jalan.
8. Rindu.
Anda tidak dapat mengawal perasaan. Setiap saat mengingati si dia, bagaikan terdengar suaranya sayup-sayup di telinga. Apapun yang dipandang akan mengingatkan anda kepada si dia. Anda ingin berjumpa dan melihat wajahnya.
9. Bergayut di telefon
Sekalipun bayaran telefon mahal, anda sanggup menghabiskan masa berjam-jam sehingga terjejas masa tidur anda hanya untuk berbual kosong dengan si dia. Anda tidak peduli kalau bil meningkat atau perlu beli kad telefon banyak-banyak. Yang penting dapat dengar suaranya untuk melepaskan rindu. Lagipun anda baru lena tidur setelah mendengar suara si dia.
10. Berubah citarasa
Kehadiran si dia berjaya mengubah citarasa anda tentang pelbagai perkara. Sejak kebelakangan ini, anda lebih berminat untuk menghayati senikata lagu-lagu berirama sentimental yang bertemakan percintaan. Sebelum ini anda lebih gemar mendengar irama rock, heavy metal dan hip hop.
11. Memberi hadiah
Anda memberi si dia hadiah padahal hari lahirnya masih jauh. Anda peka dengan perkembangan semasanya supaya dapat dijadikan alasan untuk memberikan hadiah. Malah, tiap bulan anda memberikannya hadiah sekalipun harus berbelanja besar. Yang pasti, anda akan memberikan hadiah yang paling istimewa di hari lahirnya nanti.
12. Awal ke tempat kerja
Sejak menaruh minat kepadanya, anda lebih bersemangat untuk datang ke pejabat malah datang lebih awal lagi. Anda harapkan ada peluang anda berbual berdua dengannya atau sarapan pagi bersama di kantin.
13. Lebih rajin
Prestasi kerja anda semakin men ingkat jika dibandingkan sebelum ini. Anda jadi lebih semangat, kreatif dan berfikiran positif. Perkembangan anda yang membanggakan itu disenangi kawan-kawan dan majikan.
14. Menjaga penampilan
Penampilan anda tidak lagi ringkas dan sederhana. Meskipun anda lelaki, anda akan mengunjungi salon kecantikan untuk potongan rambut yang bergaya dan rawatan muka. Pakaian anda berubah corak menjadi lebih menjurus kepada fesyen mutakhir. Wajah berhias dengan mekap hingga nampak mempersona. Dari rambut ke hujung kaki anda cantik menawan dan segak bergaya.
15. Defensif
Maknanya anda melakukan pembelaan. Pantang orang lain salah cakap atau sekadar mengusik, anda akan mempertahankan si dia meskipun sampai anda marah dan timbul permusuhan. Ada masanya percakapan mereka itu ada kebenarannya, tetapi anda tetap bersikap defensif.
16. Merajuk
Sedikit salah, sedikit silap anda lekas merajuk. Anda sanggup tidak makan tengahari atau tidak menegur sapa selagi si dia tidak menegur dan meminta maaf. Anda juga terus merajuk sehingga dia berkali-kali memujuk.
17. Mudah bersalah sangka
Anda mudah merasa hampa lalu kecewa jika kemahuan atau permintaan anda tidak dipenuhi. Misalnya si dia tidak hadir temujanji, anda sangka dia mungkir janji. Anda anggap dia tidak memberi perhatian dan tidak mempunyai perasaan.
18. Sentiasa kata ‘Ya’
Apa pun katanya, pendapatnya dan permintaannya, anda jawab dengan ‘Ya’. Anda sentiasa akur dan menurut sekalipun ada di antara permintaannya yang keterlaluan dan pendapatnya kurang anda senangi.
19. Sanggup berkorban
Untuk si dia sanggup bersusah payah melakukannya semuanya. Dengan rela hati anda jadi pemandu peribadinya, jadi orang suruhan, meluangkan diri anda untuknya di hari cuti dan memenuhi setiap permintaannya.
20. Jadi orang lain
Tiba-tiba anda jadi pelakon yang terbaik kerana mahu memenuhi cirri-ciri peribadi yang menjadi idaman si dia. Di depannya anda seorang romantik dan berlemah lembut sekaipun kenyataannya anda seorang yang kasar dan mudah marah. Demi si dia, anda sanggup berubah menjadi orang lain.
21. Prihatin
Anda bukan hanya ambil tahu malah sentiasa menghulurkan tangan membantu. Anda akan pastikan si dia tidak mengalami sebarang masalah dalam kehidupan sehariannya dan menjamin kebajikan dan keselamatannya.
22. Berkhayal
Potret wajah si dia jadi teman setia di waktu keseorangan. Ada masanya anda habiskan masa hanya merenung wajahnya di potret sambil berangan-angan jauh. Berkhayal seperti itu anda rasa bahagia.
23. Inginkan persamaan
Sejak mengenali si dia anda berusaha mengikuti kegemaran dan citarasa untuk mempamerkan anda meminatnya. Anda akan mengemari filem dan lagu Hindustan, masakn barat dan meniru setiap tingkah lakunya. Anda mahukan wujud persamaan anda dengan si dia.
24. Sumber ilham
Kata-katanya menjadi pendorong semangat. Anda sedari bahawa anda mempunyai kemampuan untuk melangkah jauh dan mengejar cita-cita anda. Rupanya anda ada kelebihan tersendiri yang baru anda sedari. Si dialah yang membuka minda anda. Dialah sumber ilham anda.
25. Pasang impian
Anda sering termenung membayangkan impian masa depan anda bersama dia. Selalu berdua ke mana sahaja, lalu mendirikan rumahtangga, mempunyai sejumlah anak yang comel dan tinggal dalam sebuah rumah idaman bersama. Anda dan dia sama-sama susah dan senang dalam menjayakan cita-cita sekeluarga.
26. Suka memuji
Dari pendiam anda jadi seorang yang ramah mesra dan suka memuji. Anda peka dengan penampilan si dia dan lekas memberikan pujian dan sanjungan. Hati anda rasa berbunga-bunga dapat memuji dan apalagi kalau dia merasa bangga dan senang hati oleh puji-pujian anda.
27. Mulut manis
Anda hanya berkata hal-hal yang baik sahaja ketika bersamanya. Anda akan bersetuju dan mendukung percakapannya sekaipun tidak anda sukai. Tujuannya kerana anda tidak mahu menyinggung perasaan. Tambahan anda tidak mahu menjejaskan perhubungan yang baru berputik itu.
28. Tanda ingatan
Anda memberikan sesuatu yang istimewa seba gai tanda ingatan. Jika buku diberikan, anda akan tulis sedikit kata-kata di dalamnya sebagai renungan atau kenangan. Di hari raya anda hulurkan kad raya atau kad ucap selamat di hari lahirnya. Sekalipun tidak berterus-terang, dari kata-kata yang tercoret di dalam buku dan kad dapat mencerminkan luahan isi hati anda terhadapnya.
29. Inginkan perhatian
Anda selalu mengharapkan si dia memberikan perhatian dan mahu meluangkan masa bersama anda. Walaupun anda tidak mahu menyusahkan si dia, namun sedikit perhatian yang diberikannya sudah cukup menggembirakan hati dan anda hargai.
30. Bertekad memilikinya
Secara drastik, anda berhasrat untuk memilikinya. Apapun keadaan dirinya, anda pasrah dan menerima. Anda ingin selalu di sampingnya, menjadi teman hidupnya sehidup semati.
Diposting oleh Gieone di 4/02/2011 07:11:00 AM 0 komentar
12 Rahasia Mencintai Wanita
1. Gampang jatuh cinta dengan pria yang care dan baik pada dirinya dan semua orang.
2. Paling benci pria yang pura pura baik dan ada maunya. Apalagi kalau hanya ingin mendekati teman baik si wanita.
3. Gaya penembakan cinta yang disenangi wanita berbau romantis. Selain berkesan, kaya’nya pria itu dimatanya jantan banget.
4. Kalau mulai pacaran, yang pertama tama diingat wanita adalah besok mau pakai baju apa ya? Mau dandan gimana ya? Karena wanita ingin dirinya tampil secantik mungkin untuk sang pacar.
5. Paling suka ditatap matanya, apalagi oleh lelaki yang disayanginya. Bisa klepek klepek hatinya.
6. Paling jijay ditatap kalau yang natap pikirannya ‘jorok’, ‘otak karatan’. Meski wanita itu sebenarnya memang senang dibelai…
7. Senjata andalan: air mata. Tapi ada juga yang perlu menyatakan kesedihan hatinya tapi tak ingin air matanya tumpah (menangis dalam hati). Wanita kerap sok kuat dalam persoalan cinta, sebenarnya dia sangat rapuh.
8. Paling senang menceritakan segala permasalahannya kepada teman terdekatnya, daripada pacarnya sendiri!
9. Senang keindahan, suka meluapkan apa yang ia rasakan melalui musik, puisi, lukisan dan tulisan.
10. Bila jatuh cinta, ia akan selalu memikirkan orang yang dicintainya, meski sedang jalan bersama pria lain. Paling sukar melupakan mantan kekasihnya (namun bukan berarti ingin kembali).
11. Plin plan saat mengambil keputusan dalam cinta. Selalu menanyakan putusan terbaik dari teman temannya, meski akhirnya ia yang menentukan sendiri.
12. Paling benci pria penggosip. Apalagi yang senang menyakiti wanita. Karena wanita paling care dengan kaumnya.
Diposting oleh Gieone di 4/02/2011 07:08:00 AM 0 komentar
Wise Word
A friend it is sweet when it is new. But it is sweeter when it is true. But do you know what it is sweetest when it is you.
A good friend is like a computer ‘Enter’ your life. ‘Serves’ you in the heart. ‘Formats’ our problems. ‘Shifts’ you to opportunity. And never ‘Delete’ you from heart.
Accident does happen I slip, I trip, I stumble, I fall, and usually I don’t care at all. But now I don’t know what to do because I slipped and fell in love with you.
As long as have memories, yesterday remains. As long as we have hope, tomorrow awaits. As long as we have friendship, each day is never a waste.
Every time I hear my message tone, I always hope that comes from you. My phone has a limited memory but my heart has unlimited space for you.
Friendship is like a tree … it is not measured on how tall it could be, but is in how deep the roots have grown.
How I wish you and I are the buttons of keyboard because the buttons ‘U’ and ‘I’ are always together side by side.
If I had letters ‘HRT’, I could add ‘EA’ to get a ‘HEART’ or ‘U’ to get ‘HURT’. But I rather choose ‘U’ and get ‘HURT’ than have a ‘HEART’ without ‘U’.
Let our love be like mathematics joy is added, sorrow is decrease, wealth is multiplied, and love divided.
Love is like a war, Easy to start, difficult to end, impossible to forget.
Loving is not how you forget but how you forgive, not how you to listen but how you understand, not what you see but how you feel, and not how you let go but how you hold on.
Many people will walk in and out of your life, but only true friends will leave footprints in your heart.
One day you will ask me, “what’s more important to you and me or your life? “. I will say “my life” and you will go and leave without even knowing that you are my life.
To live this life I need a heartbeat. To have a heartbeat I need a heart, to have a heart I need happiness. To have happiness I need you.
To love is something. To be loved is something. To be loves by the one you love is everything.
What is difference between pleasure and torture? Pleasure is thinking of you and torture is thinking of you too much.
When I am walking in front of you I’m behind you. When I’m beside you, I’m there for you. When I’m behind you, I’m watching over you. When I’m alone, I’m thinking of you.
Why do birds fall from that sky? Because like me they want to near you.
Diposting oleh Gieone di 4/02/2011 07:06:00 AM 0 komentar
8 Pertanyaan Penting untuk Memperbaiki Kesalahan
Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda, kata orang bijak. Tapi, kalau Anda gagal dan gagal lagi, apa yang salah, dong? Karena itu, bila Anda merasa gagal pada satu hal, cobalah tanyakan hal-hal ini pada diri sendiri:
1. Apakah saya gagal karena orang lain, karena situasi, atau karena saya sendiri?
Jawab: Bila orang lain, saya sedapat mungkin menghindari orang itu. Bila situasi, sedapat mungkin saya tak akan terjebak lagi dalam situasi itu. Bila karena saya sendiri, saya akan berusaha keras untuk tidak terjadi lagi.
2. Benarkah saya gagal total, atau saya sendiri yang memiliki standar terlalu tinggi?
Jawab: Bila standar saya ketinggian, saya akan berusaha menurunkannya sedikit. Secara perlahan, saya akan menaikkannya kembali bila saya siap.
3. Apa yang telah dipelajari?
Jawab: Pelajaran itu harus diambil manfaatnya.
4. Apakah saya berterimakasih dengan pengalaman ini?
Jawab: Pengalaman apa pun, pastilah berguna, selama kita bisa mengambil intisarinya.
5. Bagaimana mengubah kegagalan ini menjadi sukses?
Jawab: Saya mesti merunut kembali kronologis kegagalan, supaya saya tahu di mana ada yang salah, dan saya bisa menanggulangi kesalahan itu.
6. Setelah ini, apa?
Jawab: Banyak yang mesti saya lakukan, tapi saya akan mencoba mengurutkannya satu persatu.
7. Adakah orang yang gagal seperti saya, dan apakah mereka bisa menolong saya
Jawab: Ajaib, mereka ternyata mau membantu.
8. Mungkinkah saya bisa membantu orang lain suatu hari nanti?
Jawab: Ingatlah, bahwa kegagalan seseorang biasanya malah menjadi sukses orang lain. (hannie k.wardhanie)
Diposting oleh Gieone di 4/02/2011 07:04:00 AM 0 komentar
10 Hadiah Terbaik untuk Kekasih
Coba Anda tanyakan kepada setiap wanita, hadiah apa yang paling mereka inginkan dari teman, pacar, atau suaminya. Apakah cukup dengan hanya memberikan sekuntum bunga sebagai perasaan sayang dan cinta Anda?
Sekuntum mawar rasanya sudah nggak zaman. Jangan-jangan, wanita sudah tak mau bunga asli, tapi maunya bunga bank! Kalau Anda bingung memikirkan hadiah apa yang tepat untuk sang kekasih, cobalah pilih salah satu dari deretan usulam kado di bawah ini:
Tiket perjalanan berlibur
Tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan ketimbang bisa melakukan perjalanan berdua ke tempat-tempat baru yang belum dikunjungi sebelumnya. Apalagi ke daerah-daerah wisata yang memiliki pemandangan indah dan bisa menambah suasana romantis. Berikan kejutan dengan mengajak kekasih ke tempat yang menjadi impiannya. Habiskan waktu bersama-sama, dan isi waktu dengan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan.
Katakan dengan berlian
Memang kebanyakan wanita sangat menginginkan berlian. Wanita dianugerahi kecantikan dan selalu ingin terlihat cantik dihadapan siapa pun dan di mana pun. Dengan memberi berlian, entah dalam bentuk cincin, anting, atau kalung, konon berarti, kasih sayang Anda kepadanya akan berlaku selamanya.
Gaun tidur sutra
Suatu kebanggaan bagi wanita bisa memperlihatkan keindahan tubuh di hadapan suaminya. Kesan yang ditimbulkan dengan menggunakan gaun tidur sutra adalah lebih mewah, seksi, dan elegan.
Tiket konser
Ajaklah kekasih atau istri Anda untuk menonton pertunjukan musik atau teater yang menjadi esukaannya. Kejutan untuk nonton konser bareng akan menyenangkan hatinya. Apalagi pada event-event tertentu yang jarang sekali diadakan. Sayang kalau kesempatan itu dilewatkan.
Bingkai foto
Sebagai simbol cinta dan komitmen kasih sayang Anda, berikanlah bingkai foto yang memuat gambar Anda dan si Dia. Foto akan memudahkan pacar Anda mengingat-ingat Anda!
Kartu ucapan selamat
Bila si Dia sedang berulang tahun atau Anda sedang memperingati hari jadi, tidak ada salahnya bila mengirimkan kartu ucapan selamat buatan sendiri yang berangkat dari ide dan kreativitas Anda. Kalau tidak, Anda bisa membelinya di toko-toko dengan bentuk yang unik atau lucu sesuai dengan seleranya.
Bunga
Para wanita percaya bahwa bunga merupakan ungkapan cinta.
Parfum
Sekarang coba Anda pikirkan, wanita mana yang tidak menyukai wewangian? Dengan memberikan parfum yang lembut dan cocok dengan bau badannya, pacar Anda pasti suka. Tetapi, jangan sekali-kali asal membeli, sesuaikanlah dengan kesukaan dan kepribadiannya.
Kumpulan puisi
Memang tidak setiap pria memiliki sifat yang romantis, apalagi bisa menuangkan kata-kata yang puitis. Tetapi paling tidak, cobalah Anda menciptakan kalimat-kalimat yang merupakan curahan atau perasaan hati. Kalaupun tidak bisa, Anda bisa mencari puisi-puisi dari karya-karya orang lain seperti Shakespeare. (berbagai sumber/heru fahmi)
Diposting oleh Gieone di 4/02/2011 06:57:00 AM 0 komentar
Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, dan Model Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah: (1) pendekatan pembelajaran, (2) strategi pembelajaran, (3) metode pembelajaran; (4) teknik pembelajaran; (5) taktik pembelajaran; dan (6) model pembelajaran. Berikut ini akan dipaparkan istilah-istilah tersebut, dengan harapan dapat memberikan kejelasaan tentang penggunaan istilah tersebut.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu:
1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.
2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.
4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.
Sementara itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning (Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.
Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan metode adalah “a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008). Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.
Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekalkigus juga seni (kiat)
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.
Untuk lebih jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut, kiranya dapat divisualisasikan sebagai berikut:
Di luar istilah-istilah tersebut, dalam proses pembelajaran dikenal juga istilah desain pembelajaran. Jika strategi pembelajaran lebih berkenaan dengan pola umum dan prosedur umum aktivitas pembelajaran, sedangkan desain pembelajaran lebih menunjuk kepada cara-cara merencanakan suatu sistem lingkungan belajar tertentu setelah ditetapkan strategi pembelajaran tertentu. Jika dianalogikan dengan pembuatan rumah, strategi membicarakan tentang berbagai kemungkinan tipe atau jenis rumah yang hendak dibangun (rumah joglo, rumah gadang, rumah modern, dan sebagainya), masing-masing akan menampilkan kesan dan pesan yang berbeda dan unik. Sedangkan desain adalah menetapkan cetak biru (blue print) rumah yang akan dibangun beserta bahan-bahan yang diperlukan dan urutan-urutan langkah konstruksinya, maupun kriteria penyelesaiannya, mulai dari tahap awal sampai dengan tahap akhir, setelah ditetapkan tipe rumah yang akan dibangun.
Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang sedang dikembangkan di Indonesia, para guru atau calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka pilihan model pembelajaran, yang kadang-kadang untuk kepentingan penelitian (penelitian akademik maupun penelitian tindakan) sangat sulit menermukan sumber-sumber literarturnya. Namun, jika para guru (calon guru) telah dapat memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang merujuk pada proses (beserta konsep dan teori) pembelajaran sebagaimana dikemukakan di atas, maka pada dasarnya guru pun dapat secara kreatif mencobakan dan mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja masing-masing, sehingga pada gilirannya akan muncul model-model pembelajaran versi guru yang bersangkutan, yang tentunya semakin memperkaya khazanah model pembelajaran yang telah ada.
==========
Sumber:
Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya Remaja.
Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990. Strategi Belajar Mengajar (Diktat Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung.
Udin S. Winataputra. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Beda Strategi, Model, Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran (http://smacepiring.wordpress.com/)
Diposting oleh Gieone di 4/02/2011 06:50:00 AM 0 komentar
Selasa, 29 Maret 2011
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF
BAB 1
PENDEKATAN KONTEKSTUAL
A. Latar belakang
Ada kecendrungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan memgetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi menggingat jangka pendek tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang
Pendekatan kontektual(Contextual Teaching and Learning /CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlansung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil
Dalam kelas kontektual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Sesuatu yang baru datang dari menemukan sendiri bukan dari apa kata guru.Begitulah peran guru di kelas yang dikelola dengan pendekatan kontekstual
B. Pemikiran tentang belajar
Pendekatan kontekstual mendasarkan diri pada kecendrungan pemikiran tentang belajar sebagai berikut.
1. Proses belajar
• Belajar tidak hanya sekedar menghafal. Siswa harus mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri
• Anak belajar dari mengalami. Anak mencatat sendiri pola-pola bermakna dari pengetahuan baru, dan bukan diberi begitu saja oleh guru
• Para ahli sepakat bahwa pengetahuan yang dimiliki sesorang itu terorganisasi dan mencerminkan pemahaman yang mendalam tentang sesuatu persoalan
• Pengetahuan tidak dapat dipisah-pisahkan menjadi fakta-fakta atau proposisi yang terpisak, tetapi mencerminkan keterampilan yang dapat diterapkan.
• Manusia mempunyai tingkatan yang berbeda dalam menyikapi situasi baru.
• Siswa perlu dibiasakan memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi didrinya, dan bergelut dengan ide-ide
• Proses belajar dapat mengubah struktur otak. Perubahan struktur otak itu berjalan terus seiring dengan perkembangan organisasi pengetahuan dan keterampilan sesorang.
2. Transfer Belajar
• Siswa belajar dari mengalami sendiri, bukan dari pemberian orang lain
• Keterampilan dan pengetahuan itu diperluas dari konteks yang terbatas (sedikit demi sedikit)
• Penting bagi siswa tahu untuk apa dia belajar dan bagaimana ia menggunakan pengetahuan dan keterampilan itu
3. Siswa sebagai Pembelajar
• Manusia mempunyai kecenderungan untuk belajar dalam bidang tertentu, dan seorang anak mempunyai kecenderungan untuk belajar dengan cepat hal-hal baru
• Strategi belajar itu penting. Anak dengan mudah mempelajari sesuatu yang baru. Akan tetapi, untuk hal-hal yang sulit, strategi belajar amat penting
• Peran orang dewasa (guru) membantu menghubungkan antara yang baru dan yang sudah diketahui.
• Tugas guru memfasilitasi agar informasi baru bermakna, memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan menerapkan ide mereka sendiri, dan menyadarkan siswa untuk menerapkan strategi mereka sendiri.
4. Pentingnya lingkungan Belajar
• Belajar efektif itu dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada siswa. Dari guru akting di depan kelas, siswa menonton ke siswa akting bekerja dan berkarya, guru mengarahkan.
• Pengajaran harus berpusat pada bagaimana cara siswa menggunakan pengetahuan baru mereka.Strategi belajar lebih dipentingkan dibandingkan hasilnya
• Umpan balik amat penting bagi siswa, yang berasal dari proses penilaian yang benar
• Menumbuhkan komunitas belajar dalam bentuk kerja kelompok itu penting.
C. Hakekat Pembelajaran Kontekstual
Pembelajarn kontekstual (Contextual Teaching and learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni: konstruktivisme (Constructivism), bertanya (Questioning), menemukan ( Inquiri), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modeling), dan penilaian sebenarnya (Authentic Assessment)
D.Pengertaian CTL
1. Merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan/ keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan /konteks ke permasalahan/ konteks lainnya.
2. Merupakan konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong pebelajar membuat hubungan antara materi yang diajarkannya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat
E. Perbedaan Pendekatan Kontekstual Dengan Pendekatan Tradisional
NO. CTL TRADISONAL
2. Pemilihan informasi berdasarkan kebutuh-an siswa Pemilihan informasi di-tentukan oleh guru 1. Menyandarkan pada memori spasial (pemahaman makna) Menyandarkan pada hapalan
3. Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran Siswa secara pasif menerima informasi
4. Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata/-masalah yang disi-mulasikan Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis
5. Selalu mengkaitkan informasi dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa Memberikan tumpukan informasi kepada siswa sampai saatnya diperlukan
6. Cenderung mengintegrasikan beberapa bidang Cenderung terfokus pada satu bidang (disiplin) tertentu
7. Siswa menggunakan waktu belajarnya untuk menemukan, menggali, berdiskusi, berpikir kritis, atau mengerjakan proyek dan pemecahan masalah (melalui kerja kelompok) Waktu belajar siswa se-bagian besar dipergu-nakan untuk mengerja-kan buku tugas, men-dengar ceramah, dan mengisi latihan yang membosankan (melalui kerja individual)
8. Perilaku dibangun atas kesadaran diri Perilaku dibangun atas kebiasaan
9. Keterampilan dikem-bangkan atas dasar pemahaman Keterampilan dikem-bangkan atas dasar latihan
10. Hadiah dari perilaku baik adalah kepuasan diri Hadiah dari perilaku baik adalah pujian atau nilai (angka) rapor
11. Siswa tidak melakukan hal yang buruk karena sadar hal tsb keliru dan merugikan Siswa tidak melakukan sesuatu yang buruk karena takut akan hukuman
12. Perilaku baik berdasar-kan motivasi intrinsik Perilaku baik berdasar-kan motivasi ekstrinsik
13. Pembelajaran terjadi di berbagai tempat, konteks dan setting Pembelajaran hanya terjadi dalam kelas
14. Hasil belajar diukur melalui penerapan penilaian autentik. Hasil belajar diukur melalui kegiatan akademik dalam bentuk tes/ujian/ulangan.
BAB 2
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS
CTL dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaannya. Pendekatan CTL dalam kelas cukup mudah. Secara garis besar, langkahnya sebagai berikut ini.
1. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya
2. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik
3. kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya
4. Ciptakan masyarakat belajar
5. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran
6. Lakukan refleksi di akhir pertemuan
7. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara
A. Tujuh Komponen CTL
1. KONSTRUKTIVISME
Membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasar pada pengetahuan awal
Pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan
2. INQUIRY
Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman
Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis
3. QUESTIONING (BERTANYA)
Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa
Bagi siswa yang merupakan bagian penting dalam pembelajaran yang berbasis inquiry
4. LEARNING COMMUNITY (MASYARAKAT BELAJAR)
• Sekelompok orang yang terikat dalam kegiatan belajar
• Bekerjasama dengan orang lain lebih baik daripada belajar sendiri
• Tukar pengalaman
• Berbagi ide
5. MODELING (PEMODELAN)
• Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir, bekerja dan belajar
• Mengerjakan apa yang guru inginkan agar siswa mengerjakannya
6. REFLECTION ( REFLEKSI)
Cara berpikir tentang apa yang telah kita pelajari
Mencatat apa yang telah dipelajari
Membuat jurnal, karya seni, diskusi kelompok
7. AUTHENTIC ASSESSMENT (PENILAIAN YANG SEBENARNYA)
Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa
Penilaian produk (kinerja)
Tugas-tugas yang relevan dan kontekstual
B. Karakteristik Pembelajaran CTL
Kerjasama
Saling menunjang
Menyenangkan, tidak membosankan
Belajar dengan bergairah
Pembelajaran terintegrasi
Menggunakan berbagai sumber
Siswa aktif
Sharing dengan teman
Siswa kritis guru kreatif
Dinding dan lorong-lorong penuh dengan hasil kerja siswa, peta-peta, gambar, artikel, humor dan lain-lain
Laporan kepada orang tua bukan hanya rapor tetapi hasil karya siswa, laporan hasil pratikum, karangan siswa dan lain-lain
BAB 3
MENYUSUN RENCANA PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL
Dalam pembelajaran kontekstual, program pembelajaran lebih merupakan rencana kegiatan kelas yang dirancang guru, yang berisi skenario tahap demi tahap tentang apa yang akan dilakukan bersama siswanya sehubungan dengan topik yang akan dipelajarinya. Dalam program tercermin tujuan pembelajaran, media untuk mencapai tujuan tersebut, materi pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan authentic assessmennya.
Dalam konteks itu, program yang dirancang guru benar-benar rencana pribadi tentang apa yang akan dikerjakannya bersama siswanya.
Secara umum tidak ada perbedaan mendasar format antara program pembelajaran konvensional dengan program pembelajaran kontekstual. Sekali lagi, yang membedakannya hanya pada penekanannya. Program pembelajaran konvensional lebih menekankan pada deskripsi tujuan yang akan dicapai (jelas dan operasional), sedangkan program untuk pembelajaran kontekstual lebih menekankan pada skenario pembelajarannya.
Atas dasar itu, saran pokok dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berbasis kontekstual adalah sebagai berikut.
1. Nyatakan kegiatan pertama pembelajarannya, yaitu sebuah pernyataan kegiatan siswa yang merupakan gabungan antara Standara Kompetensi, Kompetensi dasar, Materi Pokok dan Pencapaian Hasil Belajar
2. Nyatakan tujuan umum pembelajarannya
3. Rincilah media untuk mendukung kegiatan itu
4. Buatlah skenario tahap demi tahap kegiatan siswa
5. Nyatakan authentic assessmentnya, yaitu dengan data apa siswa dapat diamati partisipasinya dalam pembelajaran.
Diposting oleh Gieone di 3/29/2011 06:38:00 PM 0 komentar
KONSEP DASAR EVALUASI PEMBELAJARAN
• Pengertian Penilaian, Pengukuran, dan Tes
Dalam pengertian pendidikan terdapat dua arti untuk penilaian, yaitu penilaian dalam arti evaluasi (evaluation) dan penilaian dalam arti asesmen (assessment). Penilaian pendidikan dalam arti evaluasi merupakan penilaian program pendidikan secara menyeluruh. Dalam pengertian ini, evaluasi pendidikan menelaah komponen-komponen dan saling keterkaitannya dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan.
Sedangkan asesmen merupakan bagian dari evaluasi karena merupakan penilaian sebagian komponen yang menyangkut penilaian hasil belajar yang berhubungan dengan komponen kompetensi lulusan dan penguasaan substansi serta penggunaannya.
Pengukuran adalah proses penetapan angka bagi suatu gejala menurut aturan tertentu.
Tes merupakan pengujian yang dilakukan oleh guru kepada siswa sebagai suatu alat untuk mengukur kemampuan siswa.
• Hubungan antara Pengukuran, Penilaian, dan Tes
Penilaian digunakan untuk mengetahui seberapa jauh siswa telah memiliki kompetensi sesuai dengan yang diharapkan. Sistem penilaian mulai dikembangkan secara berkelajutan, yaitu penilaian dengan semua indikator dibuat soalnya, hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar mana yang telah dan belum dimiliki oleh siswa serta kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Untuk itu diperlukan berbagai bentuk tes yaitu pertanyaan, lisan, kuis, ulangan harian, tugas individual, tugas kelompok, dan portofolio. Selain itu perlu dilakukan pengukuran afektif yang mencakup sikap, minat, motivasi terhadap pelajaran.
• Fungsi dan Tujuan Penilaian
1. untuk mengetahui kompetensi awal siswa,
2. untuk mengetahui tingkat pencapaian standar kompetensi,
3. untuk mengetahui perkembangan kompetensi siswa,
4. untuk mendiagnosa kesulitan belajar siswa,
5. untuk mengetahui hasil suatu proses pembelajaran,
6. untuk memotivasi siswa belajar, dan
7. untuk memberikan umpan balik kepada guru untuk memperbaiki program pembelajarnnya.
• Karakteristik Penilaian Hasil Belajar
1. Validitas, yaitu harus mengukur apa yang hendak diukur
2. Reliabilitas, yaitu hrus mengukur secara konsisten apa yang diukurnya
3. Usabilitas, yaitu mliputi biaya, mudah sukarnya penyelenggaraan, mudah sulitnya penyekoran dan daya tarik tes.
• Prinsip Penilaian
Penilaian digunakan untuk mengetahui kemampuan dari siswa. Jika sudah memperoleh penilaian secara individu, hasil penilaian perlu dianalisis untuk menentukan tindakan perbaikan (jika perlu dilakukan). Tindakan perbaikan ini berupa remidi. Apabila sebagaian siswa belum menguasai kompetensi dasar tertentu, maka perlu diadakan perlakuan kembali proses pembelajaran. Bagi siswa yang telah berhasil menguasai kompetensi dasar diberikan tugas sebagai pengayaan.
• Jenis dan Sistem Penilaian
Ada berbagai jenis instrument sebagai evaluasi pembelajaran, diantaranya:
1. ulangan harian,
2. tugas kelompok,
3. kuis,
4. ulangan blok,
5. pertanyaan lisan, dan
6. tugas individu.
Diposting oleh Gieone di 3/29/2011 06:35:00 PM 0 komentar
ASESMEN dalam PSIKOLOGI KLINIS
M. Fakhrurrozi, S.Psi
APA ITU ASESMEN?
“Proses mengumpulkan informasi yang biasanya digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan yang nantinya akan dikomunikasikan kepada pihak-pihak terkait oleh asesor” (Nietzel dkk,1998).
Kita pada dasarnya seringkali melakukan asesmen. Misalnya ketika bertemu seseorang, saat itu kita akan berusaha untuk mengumpulkan informasi, memproses dan menginterpretasikannya. Informasi tersebut dapat berupa latar belakang, sikap, tingkah laku atau karakteristik yang dimiliki orang tersebut. Kemudian informasi tersebut dihubungkan dengan pengalaman dan harapan yang kita miliki sehingga kita akan mendapatkan kesan dari orang tersebut yang selanjutnya kita jadikan dasar untuk memutuskan cara kita bersikap terhadapnya.
PROSES ASESMEN KLINIS
Inti asesmen adalah mengumpulkan informasi yang akan digunakan untuk mengenali dan menyelesaikan masalah menjadi lebih efektif.
I II III IV
I. PLANNING DATA COLLECTION PROCEDURES
• Apa yang ingin kita ketahui ?
Usaha-usaha atau penekanan asesmen yang dilakukan disesuaikan dengan pendekatan atau teori yang akan digunakan. Penekanan asesmen berkaitan dengan dinamika kepribadian, latar belakang lingkungan sosial dan keluarga, pola interaksi dengan orang lain, persepsi terhadap diri dan realita atau riwayat secara genetis dan fisiologi.
Tabel 1. Tingkat asesmen dan data yang berkaitan
TINGKAT ASESMEN JENIS DATA
1. Somatis Golongan darah, pola respon somatis terhadap stres, fungsi hati, karakteristik genetis, riwayat penyakit, dsb
2. Fisik Berat/tinggi badan, jenis kelamin, warna kulit, bentuk tubuh, tipe rambut, dsb
3. Demografis Nama, umur, tempat/tanggal lahir, alamat, nomor telepon, pekerjaan, pendidikan, penghasilan, status perkawinan, jumlah anak, dsb
4. Overt behavior Kecepatan membaca, koordinasi mata-tangan, kemampuan conversation, ketrampilan bekerja, kebiasaan merokok, dsb
5. Kognitif/intelektual Respon terhadap tes intelegensi, daya pikir, respon terhadap tes persepsi, dsb
6. Emosi/afeksi Perasaan, respon terhadap tes kepribadian, emosi saat bercerita, dsb
7. Lingkungan Lokasi dan karakteristik tempat tinggal, deskripsi kehidupan pernikahan, karakteristik pekerjaan, perilaku anggota keluarga dan teman, nilai-nilai budaya dan tradisi, kondisi sosial ekonomi, lokasi geografis, dsb
PEDOMAN STUDI KASUS :
1. Identifikasi data, meliputi : nama, jenis kelamin, pekerjaan, penghasilan, status perkawinan, alamat, tempat tanggal lahir, agama, pendidikan, suku bangsa.
2. Alasan kedatangan dan keluhan, harapan-harapan klien.
3. Situasi saat ini, meliputi : di tempat tinggal, kegiatan harian, perubahan dalam hidup yang terjadi dalam satu bulan, dsb.
4. Keluarga, meliputi : deskripsi orang tua, saudara, figur lain dalam keluarga yang dekat dengan klien (significant other), peran dalam keluarga, dsb.
5. Ingatan awal, mendeskripsikan tentang kejadian dan situasi pada awal kehidupannya.
6. Kelahiran dan perkembangan, meliputi : usia saat bisa berjalan dan berbicara, permasalahan dengan anak lain, pengaruh dari pengalaman masa kecil, dsb.
7. Kondisi fisik dan kesehatan, meliputi : penyakit sejak kecil, penggunaan obat dokter atau obat terlarang yang berturut-turut, merokok, alkohol, kebiasaan makan atau olahraga, dsb.
8. Pendidikan, meliputi : riwayat pendidikan, bidang pendidikan yang diminati, prestasi, bidang yang dirasa sulit, dsb.
9. Pekerjaan, meliputi : alasan berhenti atau pindah kerja, sikap dalam menghadapi pekerjaan, dsb.
10. Minat dan hobi, meliputi : kesenangan, ekspresi diri, hobi, dsb.
11. Perkembangan seksual, meliputi : aktivitas seksual, ketepatan dalam pemuasan kebutuhan seksual, dsb.
12. Data perkawinan dan keluarga, meliputi : alasan menikah, kehidupan perkawinan dalam budayanya, masalah selama menikah, kebiasaan dalam rumah tangga, dsb.
13. Dukungan sosial, minat sosial dan komunikasi dengan orang lain, meliputi : tingkat frekuensi untuk berhubungan dengan orang lain, kontribusi selama berinteraksi, kesediaan menolong orang lain, dsb.
14. Self description, meliputi : kekuatan dan kelemahan, daya imajinasi, kreativitas, nilai-nilai dan ide.
15. Pilihan dalam hidup, meliputi : keputusan untuk berubah, kejadian penting, dsb.
16. Tujuan dan masa depan, meliputi : harapan pada 5 – 10 tahun yang akan datang, hal-hal yang perlu disiapkan untuk itu, kemampuan untuk menetapkan tujuan, daya realistis berhubungan dengan waktu, dsb.
17. Hal-hal lain dapat dilihat dari riwayat atau latar belakang klien.
Pedoman tersebut harus selalu disesuaikan dengan pendekatan yang akan digunakan :
• Psikodinamika lebih memfokuskan pada pertanyaan seputar motif bawah sadar, fungsi ego, perkembangan pada awal kehidupan (5 tahun pertama) dan berbagai macam defense mechanism.
• Kognitif-behavior memfokuskan pada skill, pola berpikir yang biasa digunakan, berbagai stimulus yang mendahului serta permasalahan perilaku yang menyertainya.
• Fenomenologi cenderung mengikuti outline asesmen dan melihat bahwa serangkaian asesmen merupakan kolaborasi untuk memahami klien dalam hal bagaimana klien melihat atau mempersepsi dunia.
TUJUAN ASESMEN KLINIS
Ada tiga macam yaitu klasifikasi diagnostik, deskripsi dan prediksi.
1. Klasifikasi diagnostik
Maksud dari klasifikasi (penegakan) diagnostik yang tepat antara lain :
• Untuk menentukan jenis treatment yang tepat. Suatu treatment sangat bergantung pada bagaimana pemahaman klinisi terhadap kondisi klien termasuk jenis gangguannya (vermande, van den Bercken, & De Bruyn, 1996).
• Untuk keperluan penelitian. Penelitian tentang berbagai penyebab suatu gangguan sangat bergantung kepada validitas dan reliabilitas diagnostik yang ditegakkan.
• Memungkingkan klinisi untuk mendiskusikan gangguan dengan cara efektif bersama profesional yang lain (Sartorius et.al, 1996).
Diagnostic System : DSM-IV
Teknik pengklasifikasian gangguan mental sudah dilakukan sejak tahun 1900-an. Sedangkan secara formal baru pada tahun 1952 ketika APA (American Psychiatric Association) menerbitkan sistem klasifikasi diagnostik yang pertama kali, Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder. Sistem ini kemudian terkenal dengan nama DSM I dan berlaku hingga tahun 1968, ketika WHO mengeluarkan International Classification of Diseases (ICD). DSM I kemudian direvisi dan disamakan dengan ICD, kemudian terbit DSM II. DSM I dan II menyeragamkan terminologi untuk mendeskripsikan dan mendiagnosa perilaku abnormal, tetapi tidak menjelaskan tentang aturan sebagai pedoman dalam memutuskan suatu diagnostik. Di dalamnya tidak terdapat suatu kriteria yang jelas bagi tiap gangguan sehingga agak sulit untuk mengklasifikasikan diagnostik. Pada tahun 1980 DSM II mengalami perubahan menjadi DSM III yang diikuti pada tahun 1987 dengan edisi revisi sehingga namanya menjadi DSM III-R. Dalam DSM III ini, sudah terdapat suatu kriteria operasional untuk masing-masing label diagnostik. Kriteria ini meliputi simtom utama dan simtom spesifik serta durasi simtom muncul. Disini juga digunakan pendekatan multiaxial, dimana klien dideskripsikan ke dalam lima dimensi (axis), yaitu :
a. Axis I : 16 gangguan mental major
b. Axis II : Berbagai problem perkembangan dan gangguan kepribadian
c. Axis III : Gangguan fisik atau kondisi-kondisi yang mungkin berhubungan dengan gangguan mental
d. Axis IV :Stressor psikososial (lingkungan) yang mungkin memberi kontribusi terhadap gangguan pada Axis I dan II
e. Axis V : Rating terhadap fungsi psikologis, sosial dan pekerjaan dalam satu tahun terakhir
DSM III-R pun kemudian dikritik karena beberapa kriteria diagnostiknya masih terlalu samar dan masih membuka peluang untuk muncul bias dalam penggunaannya. Dan Axis II, IV dan V mempunyai kekurangan dalam pengukurannya. Akhirnya pada tahun1988, APA membentuk tim untuk membuat DSM IV. Di dalamnya tetap menggunakan pendekatan multiaxial seperti pada DSM III-R dan Axis I hanya dapat di tegakkan jika terdapat jumlah kriteria minimum dari daftar simtom yang disebutkan. Pada DSM IV ini terdapat beberapa modifikasi dalam terminologi sebelumnya dan skema rating yang digunakan pada beberapa axis. Sekarang ini telah diterbitkan DSM IV-TR (Text Revised). Sampai saat ini DSM IV dan DSM IV-TR digunakan sebagai pedoman klinisi dan profesional terkait untuk menentukan diagnostik.
Multiaxial DSM IV :
a. Axis I : Clinical Disorders, Other Conditions That May Be a Focus of Clinical Attentions
b. Axis II : Personality Disorders, Mental Retardation
c. Axis III : General Medical Conditions
d. Axis IV : Psychosocial and Environtmental Problems
e. Axis V : Global Assessment of Functioning (GAF)
2. Deskripsi
Para klinisi beranggapan bahwa untuk memahami content dari perilaku klien secara utuh maka harus mempertimbangkan juga tentang context sosial, budaya dan fisik klien. Hal itu menyebabkan asesmen diharapkan dapat mendeskripsikan kepribadian seseorang secara lebih utuh dengan melihat pada person-environtment interactions. Dalam fungsinya sebagai sarana untuk melakukan deskripsi terhadap kepribadian seseorang secara utuh, di dalam asesmen harus terdapat antara lain : motivasi klien, fungsi intrapsikis, respon terhadap tes, pengalaman subjektif, pola interaksi, kebutuhan (needs) dan perilaku. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif tersebut memudahkan klinisi untuk mengukur perilaku pra treatment, merencanakan jenis treatment dan mengevaluasi perubahan perilaku pasca treatment.
3. Prediksi
Tujuan asesmen yang ketiga adalah untuk memprediksi perilaku seseorang. Misalnya klinisi diminta oleh perusahaan, kantor pemerintah atau militer untuk menyeleksi seseorang yang tepat bagi suatu posisi kerja tertentu. Dalam kasus tersebut, klinisi akan melakukan asesmen dengan mengumpulkan dan menguji data deskriptif yang kemudian digunakan sebagai dasar untuk melakukan prediksi dan seleksi.
Klinisi kadang dihadapkan pada situasi untuk memprediksi hal-hal yang berbahaya, misalnya pertanyaan seperti “Apakah si A akan bunuh diri ?”, “Apakah si B tidak akan menyakiti orang lain setelah keluar dari RS?”. Pada saat itu klinisi harus menentukan jawaban “ya” atau “tidak”. Prediksi klinisi tentang “berbahaya” atau “tidak berbahaya” dapat dievaluasi dengan empat kemungkinan jawaban.
a. True positive, jika prediksi klinisi berbahaya dan ternyata klien menunjukkan perilaku berbahaya.
b. True negative, jika prediksi klinisi tidak berbahaya dan ternyata klien menunjukkan perilaku yang tidak berbahaya.
c. False negative, jika prediksi klinisi tidak berbahaya tetapi klien menunjukkan perilaku berbahaya.
d. False positive, jika prediksi klinisi berbahaya tetapi klien menunjukkan perilaku tidak berbahaya.
II. COLLECTING ASSESSMENT DATA
• Bagaimana seharusnya kita mencari tahu tentang hal itu ?
SUMBER ASESMEN DATA
Ada empat macam yaitu : interview, tes, observasi dan life record.
1. Interview
Interview merupakan dasar dalam asesmen dan merupakan sumber yang sangat luas. Ada beberapa kelebihan interview antara lain:
a. Merupakan hal biasa dalam interaksi sosial sehingga memungkinkan untuk mengumpulkan sampel tentang perilaku verbal atau non verbal individu bersama-sama.
b. Tidak membutuhkan peralatan atau perlengkapan khusus dan dapat dilakukan dimanapun juga.
c. Mempunyai tingkat fleksibilitas yang tinggi. Klinisi bebas untuk melakukan inquiry (pendalaman) terhadap topik pembicaraan yang mungkin dapat membantu proses asesmen.
Tetapi interview dapat terdistorsi oleh karakteristik dan pertanyaan interviewer, karakteristik klien dan oleh situasi pada saat interview berlangsung.
2. Tes
Seperti interview, tes juga memberikan sampel perilaku individu, hanya saja dalam tes stimulus yang direspon klien lebih terstandardisasikan daripada interview. Bentuk tes yang sudah standar tersebut membantu untuk mengurangi bias yang mungkin muncul selama proses asesmen berlangsung. Respon yang diberikan biasanya dapat diubah dalam bentuk skor dan dibuat analisis kuantitatif. Hal itu membantu klinisi untuk memahami klien. Skor yang didapat kemudian diinterpretasi sesuai dengan norma yang ada.
3. Observasi
Tujuan observasi adalah untuk mengetahui lebih jauh di luar apa yang dikatakan klien. Banyak yang mempertimbangkan bahwa observasi langsung mempunyai tingkat validitas yang tertinggi dalam asesmen. Hal itu berhubungan dengan kelebihan observasi antara lain:
a. Observasi dilakukan secara langsung dan mempunyai kemampuan untuk menghindari permasalahan yang muncul selama interview dan tes seperti masalah memori, jenis respon, motivasi dan bias situasional.
b. Relevansinya terhadap perilaku yang menjadi topik utama. Misalnya perilaku agresif anak dapat diobservasi sebagaimana perilaku yang ditunjukkan dalam lingkungan bermain dimana masalah itu telah muncul.
c. Observasi dapat mengases perilaku dalam konteks sosialnya. Misalnya untuk memahami seorang pasien yang kelihatan depresi setelah dikunjungi keluarganya, akan lebih bermakna dengan mengamati secara langsung daripada bertanya, “Apakah Anda pernah depresi?”.
d. Dapat mendeskripsikan perilaku secara khusus dan detail. Misalnya untuk mengetahui tingkat gairah seksual seseorang dapat diobservasi dengan banyaknya cairan vagina yang keluar atau observasi melalui bantuan kamera.
4. Life record
Asesmen yang dilakukan melalui data-data yang dimiliki seseorang baik berupa ijazah sekolah, arsip pekerjaan, catatan medis, tabungan, buku harian, surat, album foto, catatan kepolisian, penghargaan, dsb. Banyak hal dapat dipelajari dari life record tersebut. Pendekatan ini tidak meminta klien untuk memberi respon yang lebih banyak seperti melalui interview, tes atau observasi. Selama proses ini, data dapat lebih terhindar dari distorsi memori, jenis respon, motivasi atau faktor situasional. Contohnya, klinisi ingin mendapatkan informasi tentang riwayat pendidikan klien. Data tentang transkrip nilai selama sekolah mungkin dapat lebih memberikan informasi yang akurat tentang hal itu daripada bertanya ,”Bagaimana saudara di sekolah?”. Buku harian yang ditulis selama periode kehidupan seseorang juga dapat memberikan informasi tentang perasaan, harapan, perilaku atau detail suatu situasi yang mana hal itu mungkin terdistorsi karena lupa selama interview. Dengan merangkum informasi yang di dapat tentang pikiran dan tingkah laku klien selama periode kehidupan yang panjang, life records memberikan suatu sarana bagi klinisi untuk memahami klien dengan lebih baik.
III. PROCESSING ASSESSMENT DATA
• Bagaimana seharusnya data-data tersebut dikombinasikan ?
• Bagaimana asesor dapat meminimalkan bias selama interpretasi data ?
Didasarkan pada teori apa yang akan digunakan : psikoanalisa, behavioral atau fenomenologi.
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya dalam asesmen adalah menentukan arti dari data tersebut. Jika informasi tersebut sekiranya berguna dalam pancapaian tujuan asesmen, maka informasi itu akan dipindahkan dari data kasar menjadi format interpretatif. Langkah tersebut biasanya disebut pemrosesan data asesmen atau clinical judgment.
Klinisi cenderung melihat data asesmen melalui tiga cara yaitu : sebagai sampel, korelasi atau tanda (sign). Contoh : Seorang laki-laki menelan 20 tablet obat penenang sebelum tidur tadi malam di sebuah hotel, tapi berhasil diselamatkan oleh petugas kebersihan yang akhirnya membawanya ke RS.
1. Data dilihat sebagai sampel dari perilaku klien. Kemungkinan judgment :
• Klien mempunyai cara potensial untuk melakukan pembunuhan secara medis
• Klien tidak ingin diselamatkan sebab tidak ada seorangpun yang tahu tentang usaha bunuh diri tersebut sebelum hal itu terjadi.
• Dalam situasi yang sama, klien mungkin akan mencoba bunuh diri lagi.
Disini dapat dilihat, bahwa data berupa usaha bunuh diri dilihat sebagai contoh dari apa yang dilakukan klien dalam situasi seperti itu. Tidak ada usaha untuk mengetahui mengapa dia mencoba bunuh diri. Jika dilihat sebagai sampel, akan didapat kesimpulan tingkat rendah. Teori yang mendasarinya adalah behavioral.
2. Data dilihat sebagai korelasi dengan aspek lain dalam hidup klien. Kemungkinan judgment :
• Klien sepertinya seorang lelaki setengah baya yang masih single atau bercerai dan mengalami kesepian.
• Klien saat itu mungkin mengalami depresi.
• Klien kurang mendapatkan dukungan emosi dari teman dan keluarganya.
Ada kombinasi antara : 1). Fakta tentang perilaku klien. 2). Pengetahuan klinisi tentang apa yang sekiranya dapat dikorelasikan dengan perilaku klien. Disini kesimpulan yang diambil berada pada tingkat yang lebih tinggi. Kesimpulannya didasarkan pada data-data pendukung yang ada di luar data asli seperti hubungan antara bunuh diri, usia, jenis kelamin, dukungan sosial, dan depresi. Semakin kuat pemahaman terhadap hubungan antar variabel, maka kesimpulan yang di dapat semakin akurat. Pendekatan ini bisa didasarkan pada beragam teori.
3. Data dilihat sebagai tanda (sign) yang lain, untuk mengetahui karakteristik kilen yang masih kurang jelas. Kemungkinan judgment :
• Dorongan agresif klien berubah menyerang diri sendiri.
• Perilaku klien merefleksikan adanya konflik intrapsikis.
• Perilaku minum obat merupakan manifestasi adanya kebutuhan untuk ditolong yang tidak disadarinya.
Kesimpulan yang didapat berada pada tingkat paling tinggi. Teori yang mendasari pendekatan ini adalah psikoanalisa atau fenomenologi.
IV. COMMUNICATING ASSESSMENT DATA
• Siapa yang akan diberi laporan asesmen dan tujuannya apa ?
• Bagaimanakah asesmen akan mempengaruhi klien yang di ases ?
Hasil dari asesmen biasanya akan ditulis menjadi sebuah laporan asesmen. Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi suatu laporan asesmen yaitu : jelas, relevan dengan tujuan dan berguna.
1. Jelas
Kriteria pertama yang harus dipenuhi adalah laporan itu harus jelas. Tanpa kriteria ini, relevansi dan kegunaan laporan tidak dapat dievaluasi. Ketidakjelasan laporan psikologis merupakan suatu masalah karena kesalahan interpretasi dapat menyebabkan kesalahan pengambilan keputusan.
2. Relevan dengan tujuan
Laporan asesmen harus relevan dengan tujuan yang sudah ditetapkan pada awal asesmen. Jika tujuan awalnya adalah untuk mengklasifikasikan perilaku klien maka informasi yang relevan dengan hal itu harus lebih ditekankan.
3. Berguna
Laporan yang ditulis diharapkan dapat memberikan sesuatu informasi tambahan yang penting tentang klien. Kadang terdapat juga laporan yang mempunyai validitas tambahan yang rendah. Misalnya klinisi menyimpulkan bahwa klien mempunyai kecenderungan agresifitas tinggi, tapi data kepolisian mencatat bahwa klien tersebut telah berulang kali ditahan karena kasus kekerasan. Informasi yang diberikan klinisi tidak memberikan suatu hal penting lainnya dari klien.
OUTLINE ASSESSMENT DATA
1. Psikoanalisa
I. Konflik
A. Persepsi diri
B. Tujuan
C. Frustrasi
D. Hubungan interpersonal
E. Persepsi lingkungan
F. Dorongan, dinamika
G. Kontrol emosi
II. Nilai stimulus sosial
A. Kemampuan kognitif
B. Faktor konatif
C. Tujuan
D. Peran sosial
III. Fungsi kognitif
A. Penurunan
B. Psikopatologi
IV. Defenses
A. Represi
B. Rasionalisasi
C. Regresi
D. Fantasi
E. Dsb
2. Fenomenologi ; pendekatan subjektif dan cenderung mengikuti format umum asesmen.
I. Klien dari sudut pandang sendiri
II. Klien seperti yang direfleksikan dalam tes
III. Klien seperti yang dilihat klinisi
3. Cognitive-Behavioral
I. Deskripsi tentang penampilan fisik dan perilaku selama asesmen
II. Permasalahan
A. Masalah saat ini
B. Latar belakang masalah
C. Situasi tertentu yang menentukan masalah
D. Variabel yang relevan
1. Aspek fisiologis
2. Pengaruh medis
3. Aspek kognitif yang menentukan masalah
E. Dimensi masalah
1. Durasi
2. Frekuensi
3. Keseriusan masalah
F. Konsekuensi masalah
1. Positif
2. Negatif
III. Masalah yang lain (diobservasi oleh asesor, tidak dinyatakan oleh klien)
IV. Aset individu
V. Target perubahan
VI. Treatment yang direkomendasikan
VII. Motivasi klien untuk treatment
VIII. Prognosis
IX. Prioritas treatment
X. Harapan klien
A. Penyelesaian masalah yang spesifik
B. Pada treatment secara umum
XI. Komentar lain
Diposting oleh Gieone di 3/29/2011 06:33:00 PM 0 komentar