THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 07 Januari 2011

makalah media visual

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pola pengajaran unit yang terdiri atas komponen – komponen kegiatan pendahuluan, kegiatan pengembangan dan kegiatan kulminasi. Pengajaran unit ini berdasarkan teori Gestalt dan member kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dan berorientasi pada seluruh pembangunan seluruh aspek pribadi siswa. Selanjutnya system instruksional yang terpusat pada perilaku siswa, yang membentuk sikap belajar para siswa, materi pelajaran yyang bersumber dari mata ajaran tertentu, strategi yang menunjuk pada kegiatan siswa untuk mencapai tujuan instruksional, aspek penunjang yang terdiri dari fasilitas, waktu, tempat dan perlengkapan, aspek ketenagaan yang terdiri dari gru dan siswa. Unsure penunjang yang sangat urgen dalam proses belajar mengajar adalah pemanfaatan medi pendidikan atau media instruksional. Pemanfaatan media – media ini dimaksudkan untuk meminimalisir permasalahan yang mungkin terjadi dalam proses pembelajaran, seperti verbalisme , kekacauan dalam penafsiran, tidak fokusnya perhatian siswa dalam belajar, kurangnya respon siswa dalam belajar dan lain sebagainya.
Media pendidikan mempunyai fungsi yang besar di berbagai kehidupan, baik di kehidupan pendidikan maupun dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan seni kebudayaan. Dalam kehidupan pendidikan media komunikasi memberikan kontribusi yang besar dalam kemajuan maupun peningkatan mutu di suatu lembaga pendidikan. Dengan memakai media tersebut anak didik akan mudah mencerna dan memahami suatu pelajaran. Dengan demikian melalui pendekatan ilmiah sistematis, dan rasional tujuan pendidikan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Untuk mencapai pendidikan tersebut guru memberikan peran yang penting untuk menghantarkan keberhasilan anak didik, oleh karenanya dibutuhkan komunikasi yang baik antara guru dan murid, untuk menciptakan komunikasi yang baik dibutuhkan guru yang profesional yang mampu menyeimbangkan antara media pembelajaran dan metode pengajaran sehingga informasi yang disampaikan guru dapat diterima siswa dengan baik.Jadi tugas media bukan sebagai sekedar mengkomunikasikan hubungan antara pengajar dan murid namun lebih dari itu media merupakan bagian integral yang saling berkaitan antara komponen satu dengan komponen yang lain yang saling berinteraksi dan mempengaruhi. Media pembelajaran merupakan perantara atau alat untuk memudahkan proses belajar mengajar agar tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat, metodik dan teknik yang digunakan sebagai perantara komunikasi antara seorang guru dan murid dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan pengajaran di sekolah. Pada mulanya media hanya dikenal sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yakni yang memberikan pengalaman visual pada anak dalam rangka mendorong motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang komplek dan abstrak menjadi lebih sederhana, kongkret, mudah dipahami. Oleh karena itu dari berbagai media pembelajaran yang ada kita akan mencoba memaparkan salah satu dari media tersebut yaitu Media Visual.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Media Visual?
2. Apakah kelebihan dan kekurangan Media Visual?
3. Seperti apakah contoh-contoh Media Visual?

1.3 Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui dan mempelajari segala hal mengenai Media Visual.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media Pambelajaran
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.
Pengertian media menurut beberapa sumber adalah sebagai berikut;
• AECT : media sebagai bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi
• Gagne : media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar
• Briggs : media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar
• NEA : media adalah bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya
Kesimpulannya, MEDIA PEMBELAJARAN adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi.

2.2 Pengertian media visual
Media yang dapat memberikan rangsangan-rangsangan visual seperti gambar/foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster, papan buletin dan lainnya. Seperti halnya media yang lain, media visual berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol visual. Selain itu, fungsi media visual adalah untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan jika tidak divisualkan.
Media pembelajaran visual telah terbukti efisien dalam melakukan komunikasi antara pendidik dengan peserta didik. Karena media pembelajaran visual mempunyai hubungan positif yang cukup tinggi. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa media pembelajaran visual merupakan media pembelajaran yang cukup baik dan efisien.



2.3 Yang dapat mengoperasikan media pembelajaran visual
Sebenarnya, siapapun bisa mempergunakan media pembelajaran visual dengan baik dan benar. Namun, dengan catatan orang tersebut telah mengusai cara penggunaannya dengan benar. Beberapa orang yang bisa mengoprasikan penggunaan media visual harus memiliki kemauan untuk belajar.
Ada beberapa faktor yang menghambat perkembangan kemampuan seseorang untuk menggunakan media pembelajan, yaitu:
1. Asumsi bahwa menggunakan media itu repot.
2. Menganggap media itu canggih dan mahal.
3. Tidak bisa menggunakan media yang ada.
4. Asumsi bahwa media itu hiburan, memperkecil kemungkinan anak tetap konsentrasi terhadap pelajarannya.
5. Tidak tersedianya media pembelajaran visual.
6. Kebiasaan menikmati ceramah/bicara tanpa media visual.
Jadi, seseorang yang paling tepat untuk menggunakan media pembelajaran visual adalah seseorang yang tidak memiliki sifat menghambat seperti yang disebutkan diatas.

2.4 Kegunaan media pambelajaran visual
Melihat berbagai macam jenis media visual, dapat kita simpulkan bahwa media pembelajaran visual dapat digunakan kapan saja saat dibutuhkan. Para pendidik dapat menyesuaikan jenis media visual apa yang dibutuhkan, dan disesuaikan dengan tempat kegiatan belajar mengajar; apakah di dalam atau di luar ruangan.

2.5 Keuntungan Menggunakan Media Pembelajaran Visual
1. Menarik
Beberapa penelitian membuktikan bahwa pembelajaran yang diserap melalui media penglihatan (media visual), terutama media visual yang menarik, dapat mempercepat daya serap peserta didik dalam memahami pelajaran yang disampaikan. Salah satu keuntungan penggunaan media pembelajaran visual adalah, bentuknya dapat dibuat semenarik mungkin, agar anak tertarik untuk mempelajarinya. Misalnya dalam media jenis gambar atau proyeksi, media tersebut dapat dibuat dengan menambahkan animasi yang eye catching, warna yang membangkitkan semangat, dan lain-lain. Sedangkan untuk Media yang berupa model, dapat diwarnai dan dibentuk semirip mungkin dengan yang asli sehingga mudah diingat.

2. Lebih mudah diingat
Seperti yang telah dibahas diatas, bentuk nyata, gambar, atau gambar bergerak akan lebih mudah diingat oleh para peserta didik. Apabila dibandingkan dengan media pembelajaran yang hanya berupa text book, para peserta didik akan sedikit kesulitan untuk mengingatnya.

3. Variatif
Karena jenisnya yang beragam, pendidik dapat menggunakan semua jenis media visual yang ada. Hal ini dapat menciptakan sesuatu yang variatif, dan tidak membosankan bagi para peserta didiknya. Misalnya saja, dalam pelajaran matematika saat membahas tentang sub bab bangun ruang, guru dapat menggunakan semua media pembelajaran, mulai dari gambar (yang mungkin berupa poster, hasil gambar pendidik sendiri, dan lain-lain), benda nyata (dengan membawa barang yang berbentuk bangun ruang), atau dengan membuat video gambar bergerak tentang bangun ruang.

4. Dapat melibatkan anak untuk menggunakannya
Maksudnya disini, apabila media pembelajaran visual yang digunakan adalah media pembelajaran non proyeksi, para peserta didik dapat dengan langsung menyentuh dan belajar menerangkannya juga. Misalnya, saat mempelajari anatomi tubuh dalam pelajaran biologi, peserta didik dapat diminta maju kedepan, melihat model anatomi lebih dekat, dan diminta untuk menunjukan satu bagian yang diminta oleh pendidiknya.

2.6 Kerugian Menggunakan Media Pembelajaran Visual
1. Sulit dibawa
Beberapa media pembelajaran visual yang memiliki ukuran besar cukup menyulitkan untuk dibawa kesana-kemari. Begitu pula untuk menyajikan media pembelajaran visual yang diproyeksikan, tentu membutuhkan banyak benda-benda penunjang yang cukup merepotkan untuk selalu dibawa.

2. Membutuhkan listrik
Untuk media pembelajarn visual yang diproyeksikan, harus membutuhkan listrik. Hal ini cukup merepotkan apabila terjadi gangguan di sumber listrik, dan cukup membahayakan apabila tidak digunakan dengan hati-hati.

3. Apabila dipakai oleh murid-murid, kemungkinan cepat rusak
Salah satu keuntungan dari media pembelajaran visual adalah dapat digunakan juga oleh peserta didik. Namun, dari keuntungan ini, muncul kerugian juga, karena apabila digunakan dengan banyak orang, media yang digunakan dapat menjadi cepat rusak.

2.4 Macam-macam media pembelajaran visual
Beberapa jenis media pembelajaran visual antara lain:
1. Media yang tidak diproyeksikan, diantaranya:
a) Media realita (benda nyata).
b) Model (benda tiruan dalam wujud tiga dimensi)
c) Media grafis. Jenis-jenis media grafis adalah:
• gambar / foto
• sketsa:
• diagram / skema.
• bagan / chart
• grafik
2. Media proyeksi, diantaranya;
a) Transparansi OHP (Overhead projector / OHP).
b) Film bingkai / slide dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah biaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.
Media pembelajaran visual baiknya digunakan di tempat yang tepat, sesuai dengan jenis medianya. Misalnya, media yang tidak diproyeksikan dapat dilakukan diluar kelas. Hal itu memungkinakan untuk media pembelajaran visual yang berupa benda nyata dan media grafis. Dalam penggunaan media pembelajaran visual berbentuk benda nyata misalnya, dalam pelajaran biologi kita dapat menggunakan tumbuhan diluar kelas sebagai media pembelajaran visual. Media grafis dan model pun bisa digunakan diluar kelas, apabila media tersebut memungkinkan untuk digunakan diluar kelas.
Sedangkan untuk media pembelajaran yang diproyeksikan, tempat yang tepat adalah di dalam kelas. Mengingat kebutuhannya akan alat-alat yang cukup berat, dan dibutuhkannya aliran listrik, tentu penggunaan media pembelajaran visual yang diproyeksikan ini lebih baik digunakan di dalam kelas.

2.7 Contoh – contoh media visual
• Contoh media visual yang tidak diproyeksikan
a. Media realita (benda nyata)

b. Model (benda tiruan dalam wujud tiga dimensi)






c. Media grafis. Jenis-jenis media grafis adalah:
(gambar / foto, sketsa, diagram / skema, bagan / chart, grafik)


• Contoh Alat Media Visual Proyeksi



2.8 SK dan KD contoh pembelajaran
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/semester : V/1
Pertemua Ke- : 1 – 6
Alokasi waktu : 2 jam pelajaran
Standar kompetensi :
1. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan
Kompetensi Dasar :
1.1 Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia
1.2 Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan hewan, misalnya ikan dan cacing tanah
Indikator :
1. Mengidentifikasi alat pernapasan pada manusia dan beberapa hewan
2. Membuat model alat pernapasan manusia dan mendemonstrasikan cara kerjanya
3. Menjelaskan penyebab terjadinya gangguan pada alat pernapasan manusia, misalnya menghirup udara tercemar dan terinfeksi oleh kuman
4. Memelihara kesehatan alat pernapasan

0 komentar: